Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyanyi asal Jepang, Hiroaki Kato, baru saja merilis video klip lagu 'Beda Selera' pada 8 Maret lalu. Hingga saat ini, video klip lagu berbahasa Indonesia itu cukup banyak menyita perhatian dan telah ditonton oleh lebih dari 41 ribu orang di YouTube.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Hiro bertandang ke kantor kumparan, dan berbagi kisah tentang penggarapan lagu barunya itu. Penyanyi berusia 36 tahun tersebut menceritakan ide awal tercetusnya lagu 'Beda Selera' yang ternyata didasari kecintaannya pada kuliner Indonesia.
"Saya sangat suka masakan Indonesia yang kaya raya. Bumbunya kaya, jenisnya banyak, beda pulau beda masakan," ungkap Hiro.
"Sejak pertama kali datang (ke Indonesia) tahun 2006, ke Yogyakarta, ada banyak sekali masakan Indonesia yang aku suka dan sejak saat itu aku sudah bercita-cita bikin lagu," sambungnya.
Sebelum menulis lirik, Hiro terlebih dahulu membuat daftar total 30 kuliner Indonesia yang disukainya. Namun, jika semua kuliner kesukaannya itu masuk dalam lirik, lagu akan terasa terlalu panjang dan membosankan.
ADVERTISEMENT
"Aku akhirnya pilih 13 makanan dari list itu. Tapi, setelah mulai membuat lirik, aku merasa kok kurang baik kalau isi lagunya cuma tentang makanan. Akhirnya, aku tambahkan cerita soal sepasang kekasih yang punya perbedaan selera makanan gitu," tuturnya.
Proses penggarapan lagu 'Beda Selera' tergolong cepat, yakni dua bulan. Hiro mendapat bantuan dari dua musisi yang berbakat dan sudah punya nama besar di Indonesia.
"Kita buat lagu ini bertiga, saya, Arina dari Mocca, dan produser saya, Ari Renaldi. Arina 'Mocca' itu bantu buat lirik dan lining atau kalimat yang lucu, aransemen lebih ke Ari Renaldi, minimalis tapi jazzy," kata Hiro.
Lagu 'Beda Selera' terkesan sederhana, namun makna yang terkandung dalam liriknya sangat dalam dan berarti, khususnya bagi seorang pendatang seperti Hiro. Sebab, Hiro yakin kuliner bisa menentukan apakah orang asing akan nyaman atau tidak tinggal di suatu negara.
ADVERTISEMENT
"Tinggal di luar negeri harus suka masakannya. Kalau enggak, kesiksa! Jadi, kalau aku sebagai orang Jepang tinggal di tempat yang tidak ada makanan kesukaan atau enak, pasti tidak akan lama. Untungnya, lidahku sangat suka rasa makanan Indonesia," ujarnya.
Hiro pun sempat bercerita bahwa makanan Indonesia yang paling ia sukai adalah tempe mendoan. Karena tempe mendoan pula, Hiro akhirnya semakin menggilai makanan tradisional Indonesia yang lain, meski sesekali masih menyempatkan diri untuk menyantap kuliner Jepang.
"Minimal seminggu sekali ya, makan makanan (Jepang) itu. Tapi, biasanya aku di kehidupan sehari-hari makan di warteg atau mie Aceh," imbuhnya.