Ibnu Jamil Bangga Anaknya Ikut Kejuaraan Sepakbola di China

11 Januari 2019 22:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibnu Jamil. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ibnu Jamil. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, sepertinya cocok untuk menggambarkan hobi Ibnu Jamil dengan anaknya, Dhofin Maula Jamil. Ayah dan anak tersebut sama-sama memiliki hobi bermain sepakbola.
ADVERTISEMENT
Ibnu juga mengaku bangga dengan kemampuan sepakbola yang dimiliki sang anak. Bahkan Ibnu mengatakan, Dhofin (10 tahun) sempat mewakili Indonesia di Timnas Pelajar U12 dalam kejuaraan yang berlangsung di China beberapa waktu lalu.
"Kalau untuk sekarang dia (Dhofin) lebih fokus ke sepakbola. Pas saya lihat pertandingan kemarin mengalami sedikit kemajuan skill yang cukup signifikan. Dia sudah bertanding lumayan, sudah mengikuti seleksi untuk masuk ala-ala timnas ya. Mewakili Indonesia di salah satu kejuaraan di China waktu itu," ucapnya saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (11/1).
Pemain film 'Kick n' Love' itu menuturkan bahwa sebagai orang tua, ia tidak memaksa anaknya untuk mematuhi ucapannya dalam hal menggeluti hobi sepakbola. Justru, yang harus dipatuhi yakni nasehat dari pelatih. Ibnu mengaku hanya memberi motivasi dan semangat agar anaknya terus menempa diri menjadi lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
"Anak saya, dia tipenya lebih mendengarkan pelatihnya daripada orang tuanya. Kita sebagai orang tua hanya bisa memotivasi aja," terangnya sambil tersenyum.
"Karena kita sebagai orang tua, ketika anak bertanding kita enggak boleh involved atau ikut campur untuk masalah urusan teknis dan juga masalah yang lain. Kita hanya bisa memberikan semangat, kita harus menjadi supporter yang terbaik. Itu tugas orang tua di pinggir lapangan," imbuhnya.
Sebagai orang yang sangat menggemari olahraga, khususnya sepakbola, Ibnu mengaku bahwa pembinaan usia dini dalam menumbuhkan minat di dunia olahraga sangat penting. Unsur kekerasan ataupun teguran yang berlebihan sangat dilarang, sebab dapat menimbulkan trauma yang berkepanjangan bagi seorang anak.
"Sebab kita ingin membentuk supaya anak-anak cinta dan suka olahraga dengan sendirinya. Kalau mereka sudah suka dan cinta maka mereka akan melakukan segalanya dengan total. Enggak perlu disuruh, enggak perlu didikte, mereka akan melakukan sendiri," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Selain sepakbola, Dhofin kata Ibnu juga menggemari olahraga taekwondo. Namun, untuk saat ini olahraga itu dikesampingkan terlebih dahulu.