Iqbaal Ramadhan Bicara soal Pendidikan di Indonesia

24 Juni 2018 17:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iqbaal Ramadhan. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Iqbaal Ramadhan. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Iqbaal Ramadhan baru saja menyelesaikan pendidikannya di United World College (UWC), New Mexico, Amerika Serikat. UWC merupakan pendidikan yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang mana para pesertanya merupakan pelajar dari seluruh belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut Iqbaal, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sistem pendidikan di Tanah Air dan di tempat ia belajar. Bintang film 'Dilan 1990' ini menilai bahwa pendidikan di Indonesia terkesan begitu mengotak-kotakan para pelajar.
“Anak yang pilih IPS yang ekonominya bagus belum tentu geografinya bagus. Begitu juga yang pilih IPA, yang kimianya bagus belum tentu di biologi,” kata Iqbaal ketika ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Minggu (24/6).
Iqbaal Ramadhan. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Iqbaal Ramadhan. (Foto: Munady Widjaja)
Lelaki berusia 18 tahun ini mengaku dirinya merasa tak cukup jika hanya berpaku pada pendidikan di Indonesia. Sebab, sistem yang telah dianut sejak lama oleh pendidikan di Indonesia membatasi para peserta didik untuk mengeksplor kemampuannya.
“Itu adalah hal yang ada di sana, karena kalau di luar itu, dari awal itu sudah dikerucutkan. Jadi, setiap anak punya pelajarannya sendiri, mereka bisa milih apa yang mereka suka,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem seperti itu, nantinya para pelajar bisa memilih apapun mata pelajaran yang disukai. Sehingga, mereka juga tahu jurusan apa yang akan mereka ambil ke depannya.
“Entah sampai kapan akan seperti itu, dikotak-kotakan terus. Jadi, sekolah doang buat gue kayaknya enggak cukup, bikin prestasi di luar sekolah juga,” kata Iqbaal.
Iqbaal Ramadhan di @america, Pacific Place (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Iqbaal Ramadhan di @america, Pacific Place (Foto: Munady)
Selain membicarakan soal sistem, Iqbaal juga menyoroti pendidikan di Indonesia yang berkembang amat lamban. Menurut studi yang pernah ia baca, Indonesia berada di urutan negara ke-2 dari belakang, melihat pada kemampuan anak-anaknya dari bidang sains, matematika, dan literasi.
“Indonesia hampir jadi juru kunci. Kita itu ada di urutan ke-64 dari ke-65, kita peringkat ke-2 tapi dari bawah,” ucap Iqbaal.
Mantan personel CJR itu juga semakin miris ketika menyadari bahwa Indonesia perlu waktu yang begitu lama untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Dalam penelitian lainnya yang juga pernah ia baca, Indonesia membutuhkan waktu selama 128 tahun untuk sejajar dengan negara-negara lain dalam hal pendidikan.
ADVERTISEMENT
“Kalau enggak ada solusinya, mau sampai kapanpun kita akan bergelut dengan masalah ini saja,” katanya.
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
Tak hanya itu, menurut Iqbaal, kualitas guru di Indonesia juga masih begitu minim. Bahkan, berpatok pada Hasil Ujian Kompetensi Guru, rata-rata guru di Indonesia hanya mendapat nilai 53 dari 100.
“Kalau guru-gurunya saja gini, mau expect apa dari murid-muridnya? Sebenarnya, bisa gue terusin panjang lebar betapa terpuruknya pendidikan Indonesia,” jelasnya.
Berangkat dari hal tersebut, pelantun lagu 'Kamu' ini menarik kesimpulan bahwa pendidikan di Indonesia berada dalam kondisi gawat darurat. Terlebih, Indonesia terdiri dari banyak pulau, provinsi, dan daerah-daerah kecil lainnya. Sehingga, setiap murid dari berbagai daerah tersebut tentu memiliki kebutuhan yang berbeda.
“Gue salah satu orang yang percaya kalau misalnya pendidikan itu adalah salah satu tiket untuk masa depan yang cerah,” tutup Iqbaal.
ADVERTISEMENT