Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Is Eks Payung Teduh Takut dengan Popularitas
22 Juni 2018 11:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang akan sangat senang jika dirinya dikenal oleh masyarakat luas. Namun, hal tersebut ternyata tidak berlaku bagi Mohammad Istiqamah Djamad ali as Is.
ADVERTISEMENT
Musisi asal Makassar, Sulawesi Selatan tersebut memutuskan untuk hengkang dari Payung Teduh, band yang telah melambungkan namanya di dunia hiburan. Padahal, saat itu, Payung Teduh sedang berada di puncak popularitas karena lagu 'Akad'.
Is yang kini menggunakan nama panggung Pusakata merasa sangat khawatir dengan popularitas yang ia dapatkan kala itu. Hal yang ditakutkannya ialah tidak bisa menghabiskan waktu bersama keluarga tercintanya.
"Nah, bahayanya itu (popularitas), keenakan diatas, sudah lupa lama banget enggak ke bawah lagi, jadi ya keenakan di atas," ucap Is beberapa waktu yang lalu saat berada di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Pelantun lagu 'Kehabisan Kata' tersebut menjelaskan saat berada di puncak popularitas malah sering bertengkar dengan istrinya. Ia juga bosan dengan rutinitas manggung yang selama satu bulan yang bisa tampil sebanyak 20 kali.
ADVERTISEMENT
"Waktu lagi sibuk-sibuknya, capek, jenuh, kemanapun pergi, berantem, ngobrol itu kayak emosi terus," terang Is.
Pria berusia 34 tahun ini mengaku sangat menyukai dunia musik. Ia sangat mengidolakan Ahmad Albar, Sam Saimun hingga almarhum Chrisye. Namun, ketika kegiatan bermusiknya telah sangat tereksploitasi, dirinya merasa sangat kacau.
"Semua yang berlebihan itu enggak baik. Bayangin saja, pulang ke rumah buat ganti isi koper doang, keluarga saya goyang, pasti kena imbas keluarga dan anak-anak," ungkapnya.
Setelah memutuskan untuk hengkang dan tidak lagi berada di puncak popularitas, Is merasa lebih bahagia dan mudah bersyukur.
"Kalau soal kualitas, lebih jauh berkualitas hidup gue saat ini. Punya waktu beribadah banyak, kemarin-kemarin lupa mulu kan sama yang di atas, sama yang ngasih rezeki," ucap pria berambut gondrong tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada yang lebih parah lagi, lupa anak, lupa istri, itu bahaya banget, padahal itu sebaik-baik rezeki yang dikasih sama Allah, hampir gue sia-siain mereka," tutupnya.