Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menyusul kesuksesan tersebut, sekuel 'IT : Chapter Two' rilis di Indonesia pada Rabu (4/9). Film ini kembali disutradarai oleh Andy Muschietti.
Sedangkan aktor Bill Skarsgard, tetap dipilih untuk memerankan tokoh Pennywise, manifestasi badut dari monster IT yang meneror kota Derry, latar tempat utama film ini.
Di film 'IT' (2017), anggota The Losers Club, Bill Denbrough, Richie Tozier, Eddie Kaspbrak, Stan Uris, Ben Hanscom, Beverly Marsh, dan Mike Hanlon diceritakan berhasil mengalahkan dan menghentikan teror dari monster IT pada 1988.
Di akhir film, mereka membuat sebuah perjanjian darah untuk pulang ke Derry, jika di masa depan IT menebar teror lagi.
Sama seperti di novel karya King, IT yang hanya tertidur dan belum benar-benar mati, kembali menebar teror, setelah 27 tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya anggota The Losers Club yang masih tinggal di Derry, Mike Hanlon (Isaiah Mustafa), memberi kabar pada enam temannya yang telah tinggal terpisah-pisah.
Karena sudah bersumpah, Bill (James McAvoy), Beverly (Jessica Chastain), Ben (Jay Ryan), Richie (Bill Hader), Eddie (James Ransone), dan Stanley (Andy Bean) mau tidak mau harus kembali ke Derry menemui Mike. Meski takut dan ngeri, mereka kembali bersatu untuk secara benar mengalahkan IT.
Teror apa lagi yang IT lakukan di Derry? Akankah perjuangan The Losers Club dewasa berhasil? Atau Pennywise justru membunuh mereka satu per satu? Silakan tonton sendiri film 'IT: Chapter Two' yang berdurasi amat panjang, hampir 3 jam.
Hal menarik di film tersebut adalah adegan-adegan flashback yang kembali menghadirkan The Losers Club versi anak-anak. Semua kepingan flashback itu secara detail memperlihatkan peristiwa-peristiwa seram yang tak pernah hadir di 'IT' (2017).
ADVERTISEMENT
Di film ini, banyak pula adegan horor yang terasa lebih mengerikan dan menegangkan ketimbang film pertama. Manifestasi monster IT selain Pennywise, juga jauh lebih mengerikan, seperti nenek-nenek tua yang telah muncul di trailer dan menebar teror pada Beverly.
Nenek-nenek itu hanya satu manifestasi IT yang mengerikan. Faktanya, banyak manifestasi yang lebih menggelikan, menjijikkan, dan mampu membuat semua penonton ogah untuk tidur sendirian di malam hari.
Teror yang IT tebarkan di Derry pun terasa jauh lebih sadis. Mungkin, ia benar-benar menyimpan dendam pada semua anggota The Losers Club yang pernah mengalahkannya.
Pecinta film-film slasher horror juga kemungkinan besar akan menyukai film ini. Sebab, ada banyak adegan bersimbah darah dan potongan tubuh yang tercerai berai. Bagi yang kurang suka, jangan sampai muntah dalam studio ya!
ADVERTISEMENT
Saat pertama kali diumumkan bahwa 'IT: Chapter Two' memiliki durasi hampir tiga jam, tepatnya 2 jam 49 menit, banyak orang merasa takut karena akan melihat berbagai adegan horor penuh jumpscare di sepanjang film.
Faktanya, Muschietti sengaja memberi durasi yang panjang agar bisa memperlihatkan berbagai detail mengenai konflik batin pribadi setiap anggota The Losers Club, baik sewaktu kecil dan saat sudah dewasa.
Namun, durasi panjang menjadi kekurangan dari film 'IT: Chapter Two'. Sebab, film jadi terasa tidak berimbang dan terkesan membosankan di beberapa bagian.
Beberapa flashback dalam film juga terasa tidak perlu untuk ditampilkan. Jika beberapa flashback ditampilkan di 'IT' (2017), pasti durasi bisa dipangkas. Toh, memang ada adegan flashback yang lebih cocok untuk ditampilkan di film tersebut.
Memang, novel 'IT' karya King sangat tebal dan detail. Namun, ada baiknya film 'IT: Chapter Two' dibelah menjadi dua bagian.
ADVERTISEMENT
Untungnya, Muschietti menghadirkan lebih banyak unsur komedi di film 'IT: Chapter Two' dari dua tokoh, Richie, dan Eddie.
Keduanya memang sudah sering berselisih paham sejak film pertama, Richie senang memperolok Eddie yang selalu takut pada ibunya, dan berbagai kuman serta penyakit, sementara Eddie kerap memarahi Richie karena bertindak sembrono.
Chemistry Bill Hader dan James Ransone terasa begitu apik di film ini. Tanpa mereka, mungkin film 'IT: Chapter Two' akan terasa amat membosankan dan generik, seperti mayoritas film horor Hollywood.
Muschietti juga perlu diacungi jempol karena berbagai easter egg dalam film 'IT : Chapter Two'. Ia sepertinya ingin agar penonton paham, tokoh IT bisa berubah menjadi apapun selain Pennywise, termasuk bermanifestasi menjadi tokoh-tokoh di film horor era 80-an.
ADVERTISEMENT
Jika kalian hidup di era 80-an, coba tebak sendiri apa saja tokoh di film horor yang IT pergunakan untuk menakut-nakuti anggota The Losers Club dewasa. Hal ini membawa nuansa nostalgia tersendiri bagi beberapa orang.