Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jadi 'Budak' Berbuah Piala Citra ke-8 untuk Christine Hakim
12 November 2017 8:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Artis senior Christine Hakim memperoleh Piala Citra dalam Malam Penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI) 2017 di Grand Kawanua International City, Hotel Novotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11) malam. Wanita berusia 60 tahun itu didapuk sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.
ADVERTISEMENT
Prestasi itu diraih Christine lewat aktingnya ketika memerankan tokoh Ngasirah dalam film 'Kartini'. Ia mengaku, berakting dengan segenap hati dan jiwa dalam film garapan sutradara Hanung Bramantyo itu.
"Di film terakhir ini, 'Kartini', saya baru betul-betul merasakan, di lokasi syuting itu benar-benar jadi budak. Jadi, budak untuk peran saya. Iya, betul, budaknya Hanung (Bramantyo, sutradara 'Kartini') dan Robert Ronny (produser 'Kartini')," kata Christine diakhiri tawa ketika ditemui usai Malam Penganugerahan FFI 2017 digelar.
Christine mengalahkan sejumlah aktris lainnya yang juga dinominasikan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik FFI 2017, yakni Adinia Wirasti, Cut Mini, Djenar Maesa Ayu Marissa Anita, Niniek L Karim, dan Widyawati.

Penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik ini juga menambah daftar Piala Citra yang pernah diterima oleh Christine. Ini adalah kedelapan kalinya ia dianugerahi penghargaan oleh FFI.
ADVERTISEMENT
Christine mendapat Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam gelaran FFI yang dihelat pada 1974, 1977, 1979, 1983, 1985, dan 1988, serta Lifetime Achievement di FFI 2016 lalu. Kendati demikian, ia malah tidak mengetahui bahwa Piala Citra yang dianugerahkan kepadanya saat ini merupakan yang kedelapan.
"Kedelapan, ya? Saya malah enggak hitung. Kemarin saya juga lupa loh, kalau saya masuk nominasi. Jujur, saya baru minggu lalu keluar dari rumah sakit. Jadi, awalnya saya ragu apakah saya bisa hadir di FFI 2017 atau tidak," ujar Christine.
Sebelum menutup perbicangan, Christine hakim mengungkapkan, tujuannya menghadiri FFI 2017 adalah untuk memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan ajang penghargaan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tersebut.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas, betul saya datang ke sini adalah untuk tetap memberikan dukungan yang besar kepada teman-teman semua dan semua pihak yang sudah berusaha keras memberikan yang terbaik untuk terselenggaranya FFI 2017. Walau bagaimanapun, FFI adalah sebuah supremasi dunia perfilman Indonesia," pungkas Christine.