Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jeremy Teti dan Jantungnya yang Dipasangi Tiga Ring
2 Oktober 2017 21:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan pembawa acara berita di salah satu stasiun televisi swasta, Jeremy Teti, sempat mengalami serangan jantung beberapa waktu lalu. Ia bahkan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di kawasan Tangerang, untuk mendapatkan pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
Sebelum serangan jantung terjadi, Jeremy sempat melakukan hobi olahraganya, tenis. Namun, secara tiba-tiba ia merasakan keringatan dan kepalanya pusing.
"Akhirnya menyelamatkan diri pelan-pelan jalan ke pagar lapangan tenis, pegangan, duduk pelan-pelan. Tapi goncangannya makin kencang, parah banget, pusing, akhirnya dibawa sama teman-teman tenis ke IGD," ujar Jeremy ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (2/10).
Dokter pun meminta jantung presenter berusia 49 tahun itu untuk dipasang ring. Menurut dia, sudah ada 3 ring di jantungnya. Pemasangan ring pertama kali dilakukan pada pertengahan 2015, dan beberapa bulan lalu 2 ring sekaligus dipasangkan ke jantungnya.
"Seharusnya belum saatnya pemasangan ring kedua, tapi karena kondisi darurat serangan jantung, dokter yang sudah lihat di CT-Scan ada penyumbatan langsung eksekusi dan pasang ring. Iya, langsung pasang 2 ring karena ada 2 penyumbatan di vena-vena jantung," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Pemasangan ringnya lewat tangan. Jadi tidak ada pembedahan, tidak ada luka, hanya seperti orang ambil darah saja bekasnya. Tindakan hanya 45 menit selesai," imbuh dia.
Lantaran tak ingin kondisinya semakin parah, saat ini Jeremy mulai mengurangi hobinya bermain tenis. Meskipun olahraga tersebut dulu kerap dilakukan setiap pagi. Tak ingin melihat kondisi semakin memburuk, teman-teman Jeremy sampai melarang dirinya ikut kembali main tenis.
"Sejak dua Minggu lalu akhirnya gantung raket tenis saja. Semua teman-teman di grup tenis, pada bilang semua maki-maki dan marah semua. Mereka mau patahin dan bakar raket tenis saya," tuturnya.
Selain mengurangi olahraga yang dapat pemicu jatung, Jeremy juga mulai mengatur pola hidup, agar penyakit tersebut tak lagi menyerang tubuhnya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang pola hidup harus berubah. Apalagi ingat umur sudah tidak muda dan (mau) berkepala 5, jadi saya harus menjaga yaitu lifestyle, makan dan istirahat yang cukup," ucap Jeremy.
Tak hanya itu saja, presenter kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur ini juga sudah mulai rutin jalan kaki setiap pagi dan mengonsumsi obat pengencer darah.
"Saya harus menjaga makan dan obat pengencer darah seumur hidup. Jadi setiap pagi saya jalan kaki 5 km wajib, dan ini sudah 2 tahun setelah pemasangan ring pertama," tandasnya.