Jijik Dengan Make Up Hantu , Rayi 'RAN' Ogah Main Film Horor

Rayi 'RAN'. (Foto: Instagram @rayiputra26)

Sukses bersama Asta dan Nino membangun RAN, Rayi Putra Rahardjo, sedang giat-giatnya menelurkan karya musik sebagai solois. Hal ini sudah ia tekuni sejak tahun 2017.

Tak hanya bernyanyi, Rayi juga diketahui sempat dua kali terlibat proyek film, ‘Tak Kemal Maka Tak Sayang’ (2014) dan ‘Youtubers’ (2015). Saat ditemui di Gandaria City, Gandaria, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, dia mau menjadi aktor karena terinspirasi dari sosok Donald Glover.

“Ya, as Donald Glover, dia selalu sukses berperan di film-filmnya dia kayak kemarin, ‘Spiderman: Homecoming’ dan sekarang ‘Solo’. Sebagai musisi kayak Childish Gambino-nya, ‘This Is America’, itu keren. Gue terinspirasi,” ungkap Rayi.

Rayi ‘RAN’ (Foto: Alexander Vito/kumparan)

Rayi yang baru saja merampungkan empat soundtrack film ‘Kulari Ke Pantai’ bersama RAN saat ini memang sedang fokus di dunia tarik suara. Namun, dia tetap tidak mau menutup kemungkinan jika ada sutradara atau rumah produksi yang mengajaknya untuk bermain film.

“Biarpun tetap fokus di nyanyi ya, tapi gue mau kok jadi pemain film. Apa aja genre-nya asal bukan horor,” katanya sembari tersenyum lebar.

Menurut Rayi, film horor terlalu banyak memacu adrenalinnya dengan berbagai adegan yang kebanyakan diambil di malam hari. Belum pernah benar-benar ambil peran di film horor, pria berusia 30 tahun itu sudah ngeri hanya karena membayangkan proses pengambilan gambar di film horor.

“Ya, memang enggak ada hantu beneran kan, tapi ngebayangin syutingnya malam-malam gitu tempat gelap, kuburan, rumah tua,” ujarnya.

Selain itu, Rayi yang mengaku sadar bahwa film horor tidak benar-benar menggunakan hantu astral sungguhan ternyata merasa jijik dengan make up hantu di film-film horor.

“Sama make up hantu yang banyak darah gitu gue jijik. Mereka bukan setan asli, gue tahu, cuma jijik,” tutur Rayi seraya bergidik dan tersenyum.

Di masa depan, pelantun 'Talk. Chill. Sleep' ini mungkin akan mau terlibat dalam penggarapan film horor. Tapi, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai pengisi scoring yang sudah lama menjadi mimpinya.

“Kayak Igor ‘Saykoji’ dia berawal dari aktor, isi soundtrack, lalu scoring. Untuk horor mau deh gue ikutan, tapi gitu saja, isi scoring. Nanti mungkin saat ilmunya sudah banyak,” tandasnya.