Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Apa yang ada di dalam pikiranmu ketika mendengar nama Leonardo DiCaprio ? Film 'Titanic'? Pencinta lingkungan? Jago akting? Well, tiga hal itu benar.
ADVERTISEMENT
Sepanjang kariernya, Leonardo telah bermain dalam puluhan film dengan genre yang berbeda-beda. Sebut saja, 'Blood Diamond', 'The Aviator', 'The Revenant', 'The Great Gatsby', 'Romeo + Juliet', 'Django Unchained', 'J. Edgar', 'The Departed', dan masih banyak lagi. Dia juga berperan sebagai produser di beberapa film, seperti 'The Wolf of Wall Street', 'Delirium', dan 'Robin Hood'.
Aktor berdarah Italia-Jerman ini tak hanya mahir berakting, tapi dia juga seorang pencinta lingkungan yang cukup serius dan tekun. Keseriusannya itu membuatnya mendirikan Leonardo DiCaprio Foundation pada tahun 1998, satu tahun setelah film 'Titanic' tayang. Kala itu, usia Leonardo masih 24 tahun.
Leonardo DiCaprio Foundation dibangun sebagai organisasi yang fokus menjaga lingkungan hidup. Fokus utamanya adalah global warming, melestarikan keanekaragaman hayati Bumi, dan mendukung renewable energy.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, Leonardo DiCaprio membagi waktunya antara dunia hiburan dengan dunia sosial. Kontribusinya di dua dunia itu sangatlah besar. Sebagai seorang aktivis lingkungan, misalnya, Leonardo telah terbang ke 40 negara untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Hal itulah yang membuat aksi Leonardo DiCaprio dipuji oleh banyak orang. Dia juga menerima sejumlah penghargaan dari berbagai organisasi lingkungan hidup, seperti Martin Litton Environment Award 2001, Environment Now, dan Environmental Leadership Award 2003 dari Global Green AS.
Bahkan, Leonardo dinobatkan sebagai United Nation Messenger of Peace on Climate Change. Dilansir website resmi PBB , Ban Ki-moon selaku Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, memilih DiCaprio sebagai United Nation Messenger of Peace, karena dia memiliki visi dan misi yang sama dalam masalah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menjadi produser film dokumenter yang bercerita tentang climate change juga menjadi pekerjaan yang ditekuni pria kelahiran Los Angeles, AS, ini. Dia merupakan produser film 'Virunga', 'Catching The Sun', 'Cowspiracy', 'The Ivory Game', 'Before The Flood', hingga 'The 11th Hour', film yang sukses menggalang dana hingga USD 40 juta atau Rp 566 miliar untuk Leonardo DiCaprio Foundation.
DiCaprio juga pernah menyambangi Indonesia untuk melihat kondisi lingkungan di Tanah Air. Pada 2016, pria berumur 44 tahun ini mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser untuk melihat kondisi hutan yang mengancam populasi orangutan di pulau Sumatera.
ADVERTISEMENT
Leonardo juga menyampaikan keindahan alam Indonesia pas dunia melalui media sosialnya pribadinya. Tahun lalu, dia mengajak para pengikutnya di Instagram untuk melindungi dan melestarikan Raja Ampat, Papua Barat.
Pada Maret lalu, Leonardo menyoroti masalah sampah di Indonesia. Dia mengungkapkannya lewat sebuah postingan milik fotografer Elisabetta Zavoli yang ia repost ke Instagramnya tentang Desa Cikiwul di Bantar Gebang, Bekasi.
Dalam postingan tersebut, ada tiga pria yang sedang menangkap ikan di genangan air di wilayah Bantar Gebang, area pembuangan sampah terbesar di Indonesia.
“TPA Bantar Gebang menerima limbah dari sekitar 15 juta orang yang tinggal di Jakarta. Para pemulung mengambil sisa sampah yang dibutuhkan dan masyarakat Indonesia membutuhkan para pemulung untuk membuat material (daur ulang dari sisa sampah) ketimbang dibuang begitu saja,” bunyi keterangan postingan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Indonesia, adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia yang menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik setiap tahun, yang lebih dari 1 juta tonnya bocor ke laut,” lanjut bunyi keterangan tersebut.
Dalam video yang merupakan salah satu proyek Leonardo DiCaprio Foundation untuk World's Ocean Day 2017 itu, Leonardo menyebutkan bahwa apa yang Susi lakukan untuk laut Indonesia sangat berani, infovatif, dan diperlukan oleh pemimpin-pemimpin lain di dunia. Leonardo juga mengatakan bahwa dia sangat senang mendanai sistem pemantauan kapal tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Indonesia, Leonardo juga fokus pada negara-negara lain di dunia, di Asia maupun Amerika. Dia juga juga memberikan donasi pada sejumlah organisasi di dunia.
Pada 2010, Leonardo menyumbang sekitar USD 1 juta atau Rp 14,1 miliar untuk Wildlife Conservation Society khusus tiger summit di Rusia. DIa juga menyumbang angka yang sama pada korban gempa di Haiti.
Pada 2016, Leonardo turut ambil bagian di acara fundraising 'Children of Armenia Fund' sebagai tamu spesial. Dia juga menyumbang dana sebesar USD 65 ribu atau Rp 919 juta untuk acara tersebut. Lalu, di tahun 2017, Leonardo kembali menyumbang dana sebesar USD 1 juta untuk korban badai Harvey melalui Leonardo DiCaprio Foundation.
Hingga kini, Leonardo DiCaprio Foundation telah mendanai 200 proyek kemanusiaan, mendukung 132 organisasi lingkungan, mendapatkan hadiah berupa dana untuk sumbangan sebesar USD 100 juta atau Rp 1,4 triliun, berjalan di 50 negara dan 5 lautan di dunia, sejak tahun 1998.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Leonardo DiCaprio dan organisasinya masih menyoroti berbagai hal yang berhubungan dengan climate change dan wildlife. Soal film, Leonardo tengah syuting film 'Roosevelt' dan 'Killers of the Flower Moon'. Sedangkan film terbarunya dengan Brad Pitt, 'Once Upon a Time in Hollywood', akan rilis Juli mendatang.
ADVERTISEMENT