Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kedekatan Dewa Budjana dengan Mantan Gitaris Red Hot Chili Peppers
10 Desember 2018 22:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Dewa Budjana merilis album solo ke-10 yang bertajuk ‘Mahandini’ pada Senin (10/12). Di album tersebut, Budjana dibantu oleh Soimah sebagai sinden di satu lagu serta lima musisi internasional, John Frusciante (eks Red Hot Chili Peppers), Jordan Rudess (Dream Theater), Marco Minnemann (eks Necrophagist), Mohini Dey, dan Mike Stern.
ADVERTISEMENT
Ketika menggelar konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Budjana menjelaskan bahwa ia memang sengaja ingin bereksplorasi dengan banyak musisi dari berbagai genre di album ‘Mahandini’. Ia juga menjelaskan satu perbedaan lain dari album tersebut.
“Di sini juga, saya untuk pertama kali bawain lagu yang enggak saya ciptakan sendiri. Dua lagu dari John Frusciante itu, ‘Crowded’ dan ‘Zone’,” ungkap Budjana.
Budjana juga menceritakan proses cepat dalam menggaet para musisi internasional. Gitaris grup musik GIGI itu ternyata hanya butuh waktu dua bulan untuk meyakinkan semua musisi yang terlibat sebelum akhirnya melakukan rekaman pada Januari 2018.
“Saya hubungi semuanya itu bulan November 2017 dan mereka bisa dan langsung gitu saja. Hanya dalam waktu sebulan, saya kirim data notasi-notasinya untuk mereka dengar, mereka bilang oke, sudah, rekaman,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Satu hal hebat lain dari Budjana adalah, dia hanya berkenalan lewat e-mail dengan mayoritas musisi internasional yang notabene sudah sangat populer di kalangannya masing-masing. Bahkan, Budjana berkenalan dengan Jordan Rudess ketika Dream Theater tampil di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
“Saya datang lalu langsung diundang ke kamarnya. Ya, dia bilang mau rekaman, tapi minta ngobrol dulu konsepnya seperti apa. Karena enggak semua musisi mau di ajak rekaman sebagai session player. Ini salah satu keberuntungan juga,” kata Budjana dengan wajah bangga.
Selain Soimah, hanya satu musisi di album ‘Mahandini’ yang memiliki hubungan bagai keluarga dengan Budjana, yakni John Frusciante. Ya, Frusciante tersohor sebagai salah satu musisi yang memopulerkan genre funk rock bersama Red Hot Chilli Peppers di era '90-an.
ADVERTISEMENT
Budjana mengaku bukan fans Frusciante, bahkan ia mengaku tidak bisa memainkan lagu-lagi Red Hot Chilli Peppers. Namun, kedekatannya dengan Frusciante justru terjalin ketika Frusciante tertarik dengan album Budjana, ‘Dawai In Paradise’, yang rilis pada 2013.
“Ketika ketemu sama John, 2013, itu saya enggak kebayang sama sekali. Kalau disuruh mainin lagu-lagunya dia juga saya enggak tahu. Pas kita ketemu di Amerika, di tempat kopi gitu, malah dia yang tanya-tanya soal ‘Dawai In Paradise’. Saya pikir aneh juga itu orang,” ujarnya seraya tertawa.
Berawal dari sana, Budjana selalu disuruh untuk berkunjung ke rumah Frusciante jika sedang di Amerika Serikat. Padahal, Frusciante dikenal sebagai gitaris yang aneh dan misterius. Dia bahkan keluar dari Red Hot Chilli Peppers dengan cara memutus komunikasi dan menghilang tanpa jejak.
ADVERTISEMENT
“Kita disambut banget, malah jadi seperti lebih dari teman, seperti keluarga. Padahal di sana (Amerika Serikat) 'kan, jarang ada orang yang mau terima tamu. Jadi ya, sangat baik banget hubungan kami,” ucapnya.
Budjana pun mulai menawari Frusciante untuk ambil bagian di album ‘Mahandini’ yang sudah ia konsepkan sejak 2016. Bukan cuma tertarik, Frusciante bahkan menyumbangkan dua karyanya, ‘Crowded’ dan ‘Zone’, untuk diaransemen oleh gitaris asal Bali tersebut.
“Tapi memang John itu sangat menutup diri. Benar-benar menutup diri. Saat tawarin untuk bikin video clip, dia enggak mau. Sepertinya memang dia lebih senang jadi gitaris yang misterius saja gitu. Makanya ‘Crowded’ kita buat pakai video lirik,” imbuhnya.