Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Kembali Jalani Program Bayi Tabung, Tya Ariestya Tingkatkan Kesehatan
24 Agustus 2018 19:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pesinetron Tya Ariestya menjalani proses bayi tabung untuk mendapatkan putra pertamanya, Muhammad Kanaka Ratinggang. Beberapa waktu lalu, Tya pun sudah melakukan proses bayi tabung kedua. Dengan metode yang berbeda dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Karena saat itu ia melakukan proses FET atau Frozen Embryo Transfer. Yakni sisa embrio saat kehamilan Kanaka dahulu yang dibekukan, dan dimasukkan ke dalam rahim. Namun, usaha untuk mendapatkan anak kedua, kala itu gagal.
Tidak menyerah begitu saja, sejak dua minggu lalu ia sudah mempersiapkan diri untuk proses bayi tabung lagi. Alasan Tya menggunakan jalur bayi tabung ini karena saat menggunakan cara yang alami, belum berhasil. Sedangkan dengan bayi tabung presentase untuk hamil lebih cepat.
"Ya jadi aku dan suami enggak mau menunda waktulah ibaratnya. Karena memang yang kemarin itu kita freezing itu, ya nothing to lose aja," kata Tya ditemui di Madame Delima, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Mantan atlet taekwondo ini kembali menjalani rangkaian proses. Proses kali ini terasa lebih ringan karena ia sudah mengetahui tahapan yang akan dilakukan. Kondisi berat badan yang meningkat dan umur yang bertambah, membuat ia harus usaha lebih keras.
ADVERTISEMENT
"Dalam proses bayi tabung, berat badan termasuk salah satu faktor yang akan memperhitungkan dosis (obat dan suntikan). Jadi orang yang tentunya berat 100 kilogram, sama orang yang beratnya 50 kilogram, beda ngasih dosisnya," jelas dr. Aryando Pradana, SpOG yang menangani Tya Ariestya .
Sejauh ini, tidak ada kesulitan yang berarti dalam menjalani proses bayi tabung. Apalagi, ai memiliki dokter yang sigap dan tanggap. Sementara untuk masalah makanan, dokter menyarankan Tya untuk diet gula dan karbo serta berolahraga.
"Sebenarnya lebih bagus kalau makanan aku dibatesin, berat badan aku juga lebih terjaga, sedikit turun. Tapi aku enggak merasa tersiksa, itu ada waktunya. Kalau pas sudah hamil, tetap sih makanannya harus tetap dijaga. Dokter bilang, hamil naiknya 8 kilogram ya, dokter ini ketat," jelas Tya.
ADVERTISEMENT
Rencananya besok, Sabtu (25/8) perempuan 32 tahun itu akan menjalani proses penyuntikan embrio. Ia pun memilih untuk beristirahat di rumah. Meskipun tidak atas saran dokter.
"Karena misalkan kita pakai untuk jalan-jalan, enggak stres, dan sebagainya, takutnya di luar sana ada yang pilek, ada yang batuk. Kondisi kita kan ibarat kata lagi dijaga banget. Jadi ibarat jaga-jaga kesehatan dululah," tutup Tya Ariestya .