Kesedihan Marissa Nasution yang Kehilangan Salah Satu Bayi Kembarnya

Marissa Nasution (Foto: Munady Widjaja)

Presenter Marissa Nasution masih berduka. Ia dan suaminya, Bennedict Brueggemann, harus menerima kenyataan pahit karena salah satu bayi kembar yang tengah dikandung Marissa memiliki kondisi yang tidak bagus dan membuat jantung calon bayi mereka berhenti berdetak.

Hal tersebut terungkap melalui postingan foto di akun Instagram milik Marissa. Ia mengunggah foto tangannya bersama Ben yang memegang perutnya yang membuncit. Marissa melengkapi foto tersebut dengan sebuah keterangan singkat.

"Pada tanggal 7 Februari 2018 jantung putri kami Moana berhenti berdetak setelah menjalani operasi janin," tulis Marissa dalam bahasa Inggris.

Meski sangat berduka namun mereka tahu masih ada bayi mereka yang lain yang berjuang untuk bertahan hidup.

"Sebagai orang tua, kami berdua patah hati dan hancur. Kami berduka untuk anak perempuan kami. Tapi pada saat bersamaan, kakaknya berjuang setiap hari untuk bertahan dan menjadi kuat. Saat ini mama dan bayi sudah pulih di Singapura. Kami berharap kalian mau mendoakan bayi kecil kami dan Moana kecil. Terima kasih mama Marissa dan papa Benedikt," tutupnya.

Kini Marissa pun diketahui sudah kembali ke Indonesia setelah menjalani operasi pengangkatan janin di Singapura. Ia pun sudah kembali bekerja dan menjadi host di salah satu acara gosip di Trans TV.

Namun saat diminta konfirmasi terkait kabar duka tersebut, artis berusia 32 tahun ini mengaku belum siap bicara.

"Ini bukan waktu dan tempat yang tepat. Menurut aku buru-buru kayak gini bukan yang tepat untuk sebuah masalah yang personal. (Aku) belum siap," ungkap Marissa saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).

Marissa Nasution dan Benedict, suaminya. (Foto: Instagram/@sunnysideuptravels)

Bintang film 'Air & Api' ini juga tak memungkiri rasa sedihnya masih begitu terasa sampai saat ini.

"Iyalah masih sedih. Next time aja (ceritanya)," tandasnya.

Marissa dan Ben diketahui telah melangsungkan pernikahan pada 20 September 2017 di Jerman.