Kesulitan Andhika Pratama saat Jadi Pelawak

Andhika Pratama (Foto: Munady)

Memiliki kemampuan akting dan memandu suatu acara, membuat Andhika Pratama tidak pernah puas untuk terus mencari peluang dalam mencari pekerjaan di dunia hiburan Tanah Air.

Tahun ini Andhika mencoba hal baru yakni sebagai pelawak. Pengalaman itu dilakukan presenter berusia 31 tahun ini saat membawakan program Opera Van Java (OVJ) 2017.

Lalu, bagaimana ya, pengalaman Andhika saat menjadi mengisi program televisi sebagai pelawak?

"Susah lah. Bikin orang ketawa itu paling susah. Karena selera humor orang beda-beda. Gimana caranya, apa yang saya anggap lucu, buat penonton lucu juga," ucap Andhika ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (15/12).

Menjadi seorang pelawak merupakan pengalam baru dalam hidupnya. Ia pun harus banyak belajar dengan orang-orang yang telah lebih dulu menjadi pelawak.

"Saya belajar berkomedi, ketemu orang-orang di dunia komedi. Dan memang komedi ini hal yang sangat baru buat saya. Jadi merangsang otak saya kembali lagi berpikir kreatifnya seperti apa, gimana caranya bikin orang (merasa) lucu. Saya harus memulai menggerakkan diri saya, untuk belajar sama orang-orang yang lebih dulu," tuturnya.

Ultah Eleanor, putri Andhika dan Ussy Sulistiawaty (Foto: Munady)

Menurut suami Ussy Sulistiawaty ini, mendapatkan pekerjaan sebagai pelawak tidak pernah terbayangkan dalam hidupnya. Namun ia merasa, kesempatan yang diterima di tahun 2017 ini, sebagai langkah awal untuk dirinya mengeksplorasi diri.

"Kayak sekarang saya berkomedi. Itu aja saya berani gambling, istilahnya orang lihat lu itu sudah anteng-anteng di presenter, sudah enak-enak bawain acara setiap hari, terus tiba-tiba lari ke komedi, mau nyari apa? Gitu," katanya.

Meski mengaku sempat merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan baru sebagai pelawak, tidak membuat Andhika merasa putus asa. Justru ia banyak menerima ilmu dan pengalaman baru ketika mendapatkan tawaran sebagai pelawak.

Apalagi saat ini persaingan di dunia hiburan Tanah Air cukup ketat. Sehingga, agar dapat bertahan lama, harus bisa menciptakan sesuatu yang baru untuk dapat diterima masyarakat luas.

"Saya merasa umur saya terus berjalan, saingan di belakang saya banyaj banget. Artis-artis muda yang jauh lebih berbakat dari saya, banyak bermunculan. Kalau saya enggak pinter-pinter cari celah untuk nambah wawasan saya, nambah kemampuan saya, lama-lama cepet abis," ujarnya.

"Makanya saya turn over masuk ke komedi itu, nyobain sesuatu yang baru. Karena bekal di komedi, nantinya saya bawa ke panggung ketika saya jadi presenter, itu juga berkaitan," lanjut pemain film 'Punk In Love' tersebut.