Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kesulitan Brandon Salim Berbahasa Jawa di Film 'Yowis Ben'
21 Februari 2018 12:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Aktor Brandon Salim menjadi salah satu pemain dalam film 'Yowis Ben'. Pada mulanya, cowok berusia 21 tahun itu, sempat merasa terkejut ketika melihat skrip berbahasa Jawa.
ADVERTISEMENT
Memang 'Yowis Ben' merupakan film yang 80 persen menggunakan bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan, ide cerita berasal dari Bayu Skak -- seorang Youtuber yang konsisten menggunakan bahasa Jawa. Kesulitan sempat dirasakan oleh Brandon ketika harus berbahasa Jawa.
"Susah banget, karena bahasa Jawa 'kan beda sama bahasa Indonesia ya. Kalau bahasa Sunda 'kan gampang tinggal dialeknya aja dimainkan," kata Brandon saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/2).
Saking susahnya memahami bahasa Jawa, anak Ferry Salim itu, sampai harus dibimbing ketika membaca skrip. "Harus ada orang Jawa yang bisa nge-guide gua," ujarnya.
Brandon mengaku baru bisa berbahasa Jawa setelah melewati proses reading selama dua minggu. Bayu memiliki peranan yang cukup besar untuk membantunya memahami bahasa Jawa.
ADVERTISEMENT
Brandon sempat bertanya-tanya ketika pertama kali mengetahui film 'Yowis Ben' menggunakan bahasa Jawa. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa penggunaan bahasa Jawa bertujuan supaya generasi muda bisa lebih menghargai bahasa lokal.
"Kalau gua pikir, gua pengin menginspirasi generasi muda biar mereka bisa lebih appreciate sama budayanya dan bahasanya," ucap Brandon.
Film garapan Bayu dan sutradara Fajar Nugros ini mengangkat kisah Bagas (Bayu Skak) yang jatuh cinta dengan Susan (Cut Meyriska) sejak lama. Karena menyadari banyak kekurangan pada dirinya, membuat Bagas merasa minder untuk mendekati Susan.
Namun, Bagas bertekad untuk mengubah dirinya dengan membentuk sebuah grup musik di sekolah yang dinamakan 'Yowis Ben'. Bagas berpikir, dengan membentuk grup musik, dirinya bisa menjadi populer dan bisa mendapatkan perhatian dari Susan.
ADVERTISEMENT
Brandon mengaku tidak memiliki kendala untuk menjadi anak band dalam film 'Yowis Ben'. Sebab, dalam kehidupan nyata, ia pernah memiliki band.
"Aku nge-band dari tahun 2008-2014, jadi ya, okelah. Aku 'kan juga bisa main keyboard," tandas Brandon.