Kesulitan Refal Hady Pelajari Dialek Sumba

16 Desember 2017 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refal Hady pemeran Galih di Galih dan Ratna. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Refal Hady pemeran Galih di Galih dan Ratna. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktor pendatang baru Refal Hady berkesempatan membintangi film 'Susah Sinyal' garapan Ernest Prakasa. Dalam film yang akan tayang di bioskop pada 21 Desember mendatang itu, Refal berperan sebagai Abe, laki-laki asal Sumba yang bekerja di Humba Resort.
ADVERTISEMENT
"Di sini gue sebagai Abe, seorang karyawan di Humba Resort. Abe karakternya enggak terlalu gimana-gimana buat gue, karena dia orangnya emang yang humble, nice, dan polos di antara karyawan lainnya," ujar Refal ketika ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Memerankan Abe membuat Refal harus berbincang dalam dialek Sumba. Hal itu menjadi suatu kesulitan tersendiri baginya.
"Buat gue, yang lebih sulit di sini karena gue pertama kalinya dapat karakter di mana gue harus bisa bahasa Sumba, which is itu beda sama Indonesia bagian timur lain, seperti Kupang, Papua, Flores, Ambon. Sumba punya dialek sendiri dan itu lumayan sulit dipelajari," katanya.
Bintang film 'Galih dan Ratna' itu menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk memperlajari dialek Sumba. Ia belajar dari seorang pelatih yang merupakan orang Sumba Asli.
ADVERTISEMENT
"Sebelum reading, gue belajar sama dia dulu. Kami olah kata, intonasi, dan lain-lain karena Sumba ini dialeknya lumayan tricky. Ya, semoga bisa pas sama orang Sumba," ucapnya.
Refal Hady nonton bareng Galih dan Ratna. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Refal Hady nonton bareng Galih dan Ratna. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
Dalam film tersebut, terdapat sebuah adegan ketika Refal menyanyikan sebuah lagu berbahasa Sumba. Ia mengaku tak cukup percaya diri melakukan itu.
"Enggak tahu, gue belum lihat itu (adegan nyanyi lagu Sumba) gimana. Aduh... Enggak pede (percaya diri) saya. Itu nyanyian untuk wanita Sumba asli yang cantik. Kayak memuja-muja gitu liriknya. Tadinya enggak harus lagu itu. Ternyata disuruhnya lagu itu," tutur pemain pria berusia 24 tahun ini.
"Sebenarnya dari awal gue sudah ngomong sama Ko Ernest sih, 'Ko, loe yakin gue nyanyi? Gue enggak tahu, gue enggak bisa nyanyi. Kedua, gue enggak pede.' 'Udah, toh di sini loe orang Sumba yang nyanyi asal-asal doang, bukan penyanyi profesional.' Jadi, ya sudah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menjalani proses syuting di Sumba menjadi pengalaman tersendiri yang cukup berkesan bagi Refal. Keakraban dengan para pemain pun turut menyempurnakan pengalaman tak terlupakan selama 11 hari syuting di sana.
"Jujur, dari film-film gue, ini yang paling berkesan banyak. Karena susah sinyalnya juga, jadi benar-benar enggak lihat handphone sama sekali. Kecuali ketika sampai hotel. Sumba outstanding, benar-benar bagus banget dan gue cinta banget jadinya. Dari awal pun udah excited banget," ujar Reval.
"Ini kekeluargaannya juga sangat-sangat solid. Gue baru nemuin, bikin film, pas pulang itu sedihnya sedih banget. Berasa, ternyata sedih, saking fun-nya," lanjut Refal.