Ketegaran Anak Herman 'Seventeen' Saat di Pinggir Pusara Ayahnya

26 Desember 2018 11:22 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Herman Seventeen. (Foto: Instagram/@hermanseventeen)
zoom-in-whitePerbesar
Herman Seventeen. (Foto: Instagram/@hermanseventeen)
ADVERTISEMENT
Gitaris band Seventeen, Herman Sikumbang, menjadi salah satu korban meninggal dalam musibah tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu. Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu (23/12) sore.
ADVERTISEMENT
Setelah ditemukan, jenazah Herman langsung dibawa ke rumah duka yang berada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Setelah itu, pria yang juga merupakan kader PKB itu diboyong ke kampung halamannya, Tidore, Maluku Utara, untuk dimakamkan.
Herman Sikumbang meninggalkan seorang istri, Juliana Mochtar, dan dua anak laki-laki bernama Hafuza Dhamiri (6) dan Hisyam Quraisy (5). Sang gitaris diketahui begitu dekat dengan putra sulungnya, Hafuza.
Unggahan Instagram Story istri mendiang Herman 'Seventeen' (Foto: Instagram/@julianamochtar)
zoom-in-whitePerbesar
Unggahan Instagram Story istri mendiang Herman 'Seventeen' (Foto: Instagram/@julianamochtar)
Semasa hidupnya, Hafuza selalu merengek dan menangis jika sang ayah meminta izin untuk berangkat kerja. Oleh karena itu, Herman selalu menghabiskan waktu bersama Hafuza. Begitu pula di detik-detik terakhir sebelum Herman mengisi acara family gathering PLN di Tanjung Lesung, Sabtu lalu.
"Kan dia berangkat hari Jumat, hari Kamis itu karena saya syuting, dia satu hari itu sama anak-anak ke mall,” kenang sang istri, Juliana Mochtar, dalam sebuah wawancara.
ADVERTISEMENT
Kini, semua itu hanya tinggal kenangan. Hafuza dan Hisyam tak bisa lagi bermain bersama sang ayah terkasih.
Dua hari setelah kepergian ayahnya, Juliana melihat perbedaan dalam diri Hafuza. Ia yang biasanya sering menangis saat ditinggal kerja Herman Sikumbang, kini terlihat lebih tegar dan berusaha menahan tangis.
Dengan setia, Hafuza mengunjungi pusara sang ayah, dan memberikan doa agar ayah tercintanya itu mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Alhamdulillah dua hari subuh ini, dia selalu salat subuh dan mengunjungi papa @hermanseventeen ,, dia datang dia duduk berdoa dengan tegar, tp pas mendekat terasa dia menahan tangis nya ... Anak kuat mama @hafuzadhamiri,, Dan hari ini saya baru sanggup utk memvidiokan ini," tulis Juliana Mochtar dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
Dalam postingan Instagram yang lain, terlihat Hafuza sedang duduk lemas di bangku, ditemani oleh seorang pria. Tatapan matanya lurus menghadap makam ayahnya. Suasana di sekitar masih terlihat gelap dan sepi.
"Hafuza sayang sekali sama papa @hermanseventeen ... insyallah disurga kita bertemu kembali ya papa," tulis Juliana lagi dalam kolom keterangan.
Seventeen menjadi korban bencana tsunami yang menerjang kawasan Banten dan Lampung. Mereka merupakan salah satu pengisi acara gathering karyawan PLN di Tanjung Lesung Beach Resort pada 22 Desember lalu, bersama duo Jigo. Kala itu, sekitar pukul 21.15 WIB, Seventeen tengah tampil di panggung saat tsunami menghajar panggung mereka.