Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kezia Warouw Kecewa Finalis Puteri Indonesia Terseret Kasus Prostitusi
15 Januari 2019 21:22 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Puteri Indonesia 2016, Kezia Warouw sudah mendengar kabar soal finalis Puteri Indonesia yang namanya terseret atas kasus dugaan prostitusi online. Salah satunya adalah Maulia Lestari, finalis Puteri Indonesia 2016 asal Jambi.
ADVERTISEMENT
Mendengar kejadian tersebut, perempuan berumur 27 tahun ini merasa kecewa. Namun, ia enggan terlalu banyak untuk ikut campur.
“Ya kecewa, saya kecewa ada, dan positifnya juga ada. Tapi, kami lakukan dengan yang terbaik. Saya tidak mau ikut mencampuri,” kata Kezia saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
Tak cuma kecewa, Kezia merasa terkejut setelah mendengar kabar tersebut. Perempuan kelahiran Jakarta itu mengatakan dirinya tidak terlalu mengenal sosok Maulina.
“Kalau kenal sih enggak terlalu ya, tapi tahu, karena memang namanya juga Puteri Indonesia,” ucap Kezia Warouw .
Setiap angkatan Puteri Indonesia, pasti memiliki grup masing-masing yang beranggotakan para finalis. Di grup tersebut, Kezia hanya bisa memberi dukungan dan doa kepada temannya itu atas kasus yang menyandungnya.
ADVERTISEMENT
“Kaget iya, karena memang kami juga ada grup, cuma memang kami hanya memberikan doa yang terbaik, dukungan, motivasi supaya lebih kuat, karena terlepas dari itu 'kan kita juga enggak mau terlalu mencampuri, kami doakan yang terbaik saja,” tutur Kezia.
Menurut Kezia, saat semua finalis Puteri Indonesia tergabung dalam kompetisi, mereka memiliki komunikasi yang baik. Bahkan, mereka juga sering saling berbagi cerita.
“Pada saat itu, kita kan namanya kompetisi, ada saja namanya ngobrolin budaya itu seperti apa, curhat-curhatnya gimana, ‘kamu capek enggak?’, lebih keseharian Puteri Indonesia sih,” beber Kezia.
Miss Universe 2016 ini lebih memilih untuk menyerahkan masalah tersebut ke pihak yang berwenang, yakni Yayasan Puteri Indonesia. “Mendoakan yang terbaik saja sih, supaya semuanya bisa berjalan dengan baik,” pungkas Kezia Warouw .
ADVERTISEMENT