Kolaborasi Apik Yura Yunita di Panggung BNI Java Jazz Festival 2019

2 Maret 2019 18:49 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yura Yunita Foto: Mustika Sari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yura Yunita Foto: Mustika Sari/kumparan
ADVERTISEMENT
Perhelatan BNI Java Jazz Festival 2019 yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, memasuki hari kedua, Sabtu (2/3). Sederet musisi lokal dan internasional, siap untuk menghibur para penonton yang hadir.
ADVERTISEMENT
Dari 11 panggung, Yura Yunita menjadi penampil pertama di panggung Teh Botol Sosro. Yura menghadirkan penampilan apik, berkolaborasi dengan empat orang penyandang tunanetra.
Yura tampil mengenakan blazer berwarna merah dipadukan dengan celana warna hitam. Dengan rambutnya yang terurai, Yura membawakan lagu ‘Takkan Apa’ dengan riang. Penampilan Yura semakin menarik ketika dua orang penari latar tampil di atas panggung.
Yura Yunita di Java Jazz 2018. Foto: Garin Gustavian/kumparan
Setelah menyanyikan lagu tersebut, Yura bercerita bahwa ini adalah kelima kalinya tampil di panggung Java Jazz Festival. Meski begitu, ia masih merasa gugup.
“Rasanya benar-benar enggak nyangka, ini tahun kelima aku main di sini. Senang sekali dan sedikit deg-degan sore hari ini,” ucap Yura dari atas panggung dan dilanjut menyanyikan lagu ‘Dekap’.
ADVERTISEMENT
Sebelum lanjut ke lagu ‘Buka Hati’, Yura meminta penonton untuk mengangkat tangan sebelah kanan. Kemudian, ia meminta penonton untuk merangkul orang yang ada di samping kanannya.
“Semoga lagu ini romantis buat kalian,” ujar Yura dan disambut sorak penonton.
Lagu-lagu selanjutnya yang dinyanyikan oleh Yura, yakni ‘Berawal dari Tatap’, ‘Intuisi’, dan ‘Cinta dan Rahasia’. Saat menyanyikan bagian akhir lagu, Yura mendapat tepuk tangan dari penonton.
Untuk lagu selanjutnya, Yura memberikan kejutan. Dia menghadirkan empat orang penyandang tunanetra ke atas panggung. Mereka berempat kompak mengenakan baju berwarna putih.
Yura yunita di java jazz 2018 Foto: Garin Gustavian/kumparan
Sebelumnya, Yura bercerita bahwa ia pernah mengalami fase terburuk dalam hidupnya. Dia merasa terhalang oleh seseorang untuk membuat karya. Hingga akhirnya, Tuhan memberikan jalan keluar untuk Yura dengan cara yang sederhana.
ADVERTISEMENT
“Tahun lalu, aku bernyanyi di yayasan tunanetra, aku pertama kalinya bersentuhan sama teman-teman tunanetra. Ternyata, setelah aku datang ke sana, teman-teman tunanetra hapal laguku,” kata Yura.
Yura lanjut bercerita, saat itu, ia memberikan mikrofonnya ke salah satu penyandang tunanetra bernama Delia. Yura langsung menangis ketika mendengar Delia bernyanyi.
“Saat itu Delia menyanyikan lagu ‘Berawal Dari Tatap’, sangat merdu, aku nangis. Delia nanya ‘Ka Yura kenapa nangis?’ Aku cuma bilang ‘suara kamu bagus’,” beber Yura.
Yura Yunita. Foto: Munady
Ketika Yura sedang merasa berada di titik terendahnyaitu , Delia berkata jika dirinya hanya ingin Yura untuk menjadi seorang penyanyi.
“Itu sangat berarti buat Yura. Itu titik balik Yura. Dari kalimat sederhana itu, menggerakan Yura untuk menulis lagu ‘Merakit’,” tutur Yura.
ADVERTISEMENT
Usai bercerita, Yura langsung menyanyikan lagu ‘Merakit’ bersama empat orang penyandang tunanetra tersebut. Mereka pun kerap bergandengan tangan sambil bernyanyi. Penampilan mereka berhasil memukau penonton.
Setelah lagu tersebut selesai dinyanyikan, Yura ikut mengantar empat orang penyandang tunanetra itu untuk meninggalkan panggung.
Yura Yunita. Foto: Munady
Suasana pun kembali ceria setelah Yura membawakan lagu ‘Harus Bahagia’. Lagu tersebut sekaligus menjadi penutup penampilan Yura.
“Terima kasih Java Jazz, sampai ketemu lagi,” tandas Yura sambil melambaikan tangannya ke arah penonton.