Lukman Sardi Jamin Validitas Pemenang Piala Citra FFI 2018

2 Oktober 2018 10:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim pelaksana FFI 2018 (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim pelaksana FFI 2018 (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tahun ini, pelaku industri film Indonesia akan kembali mendapat apresiasi dari Festival Film Indonesia (FFI). Guna memperkenalkan berbagai hal baru dalam gelaran FFI 2018, digelar konferensi pers di Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (1/10).
ADVERTISEMENT
Aktor Lukman Sardi menceritakan bahwa ada perombakan sistem besar-besaran dalam diri FFI. Jika setiap tahun komite pelaksana FFI berganti-ganti, mulai 2018, ia ditunjuk untuk mengepalai komite yang bekerja menyusun gelaran FFI selama tiga tahun berturut-turut.
"Mulai tahun ini dibentuk komite FFI yang bekerja selama 3 tahun mulai dari 2018 sampai 2020. Program kerja ini kami usahakan untuk menyusun, bukan cuma untuk awarding night, tapi secara keseluruhan soal kualitas yang melihat juga ke arah stakeholder, termasuk yang berasal di luar film, seperti sekolah dan komunitas. Karena literasi film pada pendidik sering kali terlewat," ungkap Lukman.
Di bawah kepemimpinan Lukman, FFI tahun ini bekerja sama dengan tiga lembaga pemerintah sekaligus, yakni Kemendikbud, Bekraf, dan Pusbang Film. Ingin membawa semangat kolaborasi, Lukman berharap tahun ini FFI bisa juga didukungan oleh banyak lembaga swasta.
Lukman Sardi (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lukman Sardi (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
"Makanya, kita juga buka keran lebar-lebar untuk bisa mempresentasikan program kita ini agar bisa kerjasama juga dengan badan-badan swasta untuk mengembangkan kualitas. Komite FFI ini sendiri juga terbagi dalam beberapa bagian, komite program, finance, sekertariat, penjurian, dan komunikasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lukman Sardi menceritakan tentang skema komite penjurian yang dijalankan oleh Nia Dinata dan Ria Irawan masih akan menggunakan sistem tahun lalu.
Berbagai asosiasi profesi, seperti APROFI (Asosiasi Produser Film Indonesia), IDFC (Indonesian Film Director Club), RAI (Rumah Aktor Indonesia), dan SI (Sinematografer Indonesia), akan memberi rekomendasi film-film bagus yang tayang dalam kurun waktu 1 Oktober 2017 hingga 30 September 2018 untuk menjadi nominasi.
"Asosiasi profesi itu nanti akan memunculkan misalnya 20 atau 25 film. Dari situ, kita mengolah lagi nominasi dari tiap kategori," ungkap aktor berusia 47 tahun ini.
Pemukulan gong tanda digelarnya Piala Citra FFI 2018 (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemukulan gong tanda digelarnya Piala Citra FFI 2018 (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Setelah itu, akan ada sistem polling yang Lukman jamin tak terintervensi oleh pihak komite atau lembaga-lembaga lain yang bekerja sama dengan FFI 2018. Tak hanya polling, akan ada pula beberapa penilaian lain dari berbagai pihak yang valid dan tepat.
ADVERTISEMENT
"Tentu kami juga akan mengambil juri-juri mandiri. Fungsinya untuk memperkaya penilaian itu sendiri. Bisa dari budayawan, sosiolog, atau kritikus film," tuturnya.
Cara penjurian tersebut berlaku untuk semua film panjang yang telah tayang di bioskop seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Kendati demikian, Lukman menuturkan bahwa ada perbedaan sedikit dalam menilai nominasi film pendek.
"Penjurian film pendek yang diberi batasan menjadi satu film pendek dengan durasi maksimal 50 menit. Kalau film layar lebar, pasti sudah lulus lembaga sensor film, tapi kalau film pendek, begitu dia masuk nominasi, kami akan bantu untuk ke LSF dan disensor. Jadi, benar-benar semuanya melalui lembaga sensor film," terangnya.
Lukman Sardi  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Lukman Sardi (Foto: Munady)
Pemain film 'Sang Pencerah' itu mengatakan hingga saat ini tanggal penyelenggaraan malam penganugerahan Piala Citra FFI 2018 belum ditentukan. Namun, jika tahun lalu FFI digelar di Manado, Sulawesi Utara, Lukman memastikan Piala Citra FFI 2018 akan digelar di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Desember, tanggal berapanya akan kami umumkan. Tempatnya di Jakarta. Seperti dua tahun lalu, di Teater Besar Taman Ismail Marzuki," kata Lukman.
Di luar itu, Lukman rencananya ingin membuat FFI dikenal sebagai satu rangkaian panjang dan bukan hanya malam penganugerahan Piala Citra biasa. Pada November mendatang, FFI akan menggelar malam apresiasi, acara penganugerahan kecil bagi banyak pelaku industri film Indonesia yang jarang terekspos media jelang Piala Citra.
"Di malam apresiaisi, kami akan berikan penghargaan terhadap orang-orang yang sudah punya jasa luar biasa terhadap film Indonesia, baik dalam pengembangan kualitas, atau apapun itu, tapi mereka kadang di bawah radar, atau mungkin belum pernah dapat Piala Citra. Itu akan diselenggarakan pada 6 november. Jadi, sebulan sebelum penyelenggaraan Piala Citra," terang Lukman Sardi.
ADVERTISEMENT