‘Maleficent: Mistress of Evil’, Ketika Amarah dan Cinta Bersatu

16 Oktober 2019 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maleficent: Mistress of Evil Foto: dok:Maleficent: Mistress of Evil
zoom-in-whitePerbesar
Maleficent: Mistress of Evil Foto: dok:Maleficent: Mistress of Evil
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah empat tahun, Maleficent, makhluk bertanduk dan bersayap hitam yang diperankan oleh Angelina Jolie, kembali dalam film ‘Maleficent: Mistress of Evil’. Kali ini, film tersebut digarap oleh Joachim Ronning.
ADVERTISEMENT
Elle Fanning masih dipercaya memerankan sosok Aurora. Di film sebelumnya, karakter Pangeran Phillip dibintangi oleh Brenton Thwaites. Namun di film ini, sosok tersebut diperankan oleh Harris Dickinson.
Selain itu, ada juga beberapa karakter baru seperti Ratu Ingrith, ibu Pangeran Phillip yang diperankan oleh Michelle Pfeiffer dan Chiwetel Ejiofor yang tampil sebagai cameo bernama Conall, salah satu dark fey, makhluk seperti Maleficent.
Film ini melanjutkan kisah antara Maleficent dengan anak angkatnya, Aurora. Ketika sudah dewasa, Aurora dilamar oleh Pangeran Phillip. Ya, dia setuju untuk menikahinya.
Semua makhluk yang mendengar hal tersebut merasa bahagia, termasuk kedua orang tua Philip, yakni Raja John (Robert Lindsday) dan Ratu Ingrith (Michelle Pfeiffer). Namun, Maleficent masih merasa ragu dengan keputusan yang diambil oleh Ratu Moors itu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, orang tua Phillip mengundang Maleficent untuk datang ke acara makan malam yang diadakan di kediaman mereka, yaitu di Ulstead. Dia datang bersama Diaval (Sam Riley) dan Aurora.
Di sana, terjadi dialog antara Maleficent dengan Ratu Ingrith, yang membuat Maleficent naik pitam dan tak kuasa menahan amarahnya. Berbagai kejadian tak terduga mulai terjadi.
Hubungan antara Maleficent dan Aurora mulai merenggang. Berbagai masalah di lingkungan sekitarnya pun bermunculan. Merasa ada yang janggal, akhirnya Aurora mencari tahu untuk mengungkap kebenaran.
Maleficent yang datang sambil diselimuti dendam, mampu meredam amarah ketika melihat anak yang disayangi dan dicintainya itu. Bahkan, dia berani berkorban demi Aurora.
Di awal film, penonton disuguhkan dengan special effect yang memperlihatkan kehidupan dan keindahan dunia peri. Terdapat hamparan bunga yang bercahaya, dan kupu-kupu berwarna-warni yang beterbangan di langit.
ADVERTISEMENT
Knotgrass (Imelda Staunton), Thistlewit (Juno Temple), dan Fittle (Lesley Manville) kembali menjadi tiga peri yang selalu bersama Aurora. Namun, di antara penghuni Moors lainnya, sosok landak kecil bernama Pinto yang menggemaskan, mencuri perhatian penonton.
Meski memiliki penampilan yang menyeramkan dan dikenal jahat oleh segelintir manusia, Maleficent mampu membuat penonton tertawa lewat tingkah laku dan dialog yang dilakukannya bersama Diaval.
Selain itu, Maleficent juga kerap tampil dengan kostum warna hitam yang berbeda-beda. Penonton dibuat tak sabar untuk melihat baju apa lagi yang akan dikenakan olehnya.
Penampilan Angelina Jolie dalam rangkaian acara premiere film Maleficent: Mistress of Evil. Foto: Tiziana FABI/ AFP
Emosi yang terjadi antara Jolie dan Fanning begitu terasa. Jolie mampu menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya pada Fanning, layaknya seperti seorang ibu kepada anak. Namun, ketika diselimuti amarah, tatapan dan ekspresi Jolie pun begitu bengis.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, memasuki pertengahan film, cerita yang disajikan agak kurang menarik. Maleficent pun tak digambarkan layaknya mistress of evil yang sesungguhnya.
Film ‘Maleficent: Mistress of Evil’ sudah bisa disaksikan di bioskop Tanah Air mulai hari ini, Rabu (16/10).