Marcella Zalianty Tertarik Bikin Film tentang Sungai Citarum

20 Januari 2018 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcella Zalianty (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Marcella Zalianty (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Marcella Zalianty telah berkecimpung di industri hiburan Tanah Air sejak 1999 dan masih aktif hingga saat ini. Selain menjadi bintang sinetron dan film, wanita kelahiran Jakarta itu kerap menjadi sosok di balik layar.
ADVERTISEMENT
Beberapa karya yang pernah dibuat oleh wanita berusia 37 tahun itu di antaranya menjadi produser di film ‘Batas’ (2011) dan menjadi sutradara di film ‘Rectoverso’ (2013), dan ‘Mantan Terindah’ (2014).
Film yang digarap oleh pemeran sinetron ‘Sephia’ itu kerap kali diangkat dari sebuah kegelisahan sosial yang terjadi. “Apakah dari sebuah kemanusiaan dari sisi sosial, sisi budaya, politik dan sebagainya,” ujar Marcella saat ditemui di Perpusnas, Jakarta Pusat.
Rencananya, ibu dua anak itu ingin membuat sebuah film yang membicarakan tentang sungai yang ada di Jakarta. “Saya juga pengin bicarain (film tentang) sungai Citarum yang dikenal dan diklaim sebagai sungai terkotor,” ujarnya.
Tapi rencana Marcella itu masih dalam tahap awal. Dia belum bisa menjelaskan lebih detail mengenai ide cerita maupun pihak-pihak kreatif yang akan dilibatkan.
Sungai Citarum Tercemar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Citarum Tercemar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
Marcella Zalianty (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marcella Zalianty (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Menghabiskan waktu selama 19 tahun di industri hiburan, istri Ananda Mikola itu, terpilih menjadi ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang ke-10 di tahun 2016. Marcella mengungkapkan masih adanya kendala untuk membuat film di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Sebagai Ketua PARFI, riset kita tidak sekuat film-film di luar negeri karena mereka punya lebih banyak waktu dan banyak funding di dalam stage untuk ini,” ucapnya.
Masalah soal biaya pun masih menjadi kendala yang cukup besar ketika akan memproduksi sebuah film. “Kita memang kadang kala dalam membuat film tidak mendapatkan funding yang kuat di dalam stage development,” katanya.
Lalu, bagaimana caranya untuk menarik perhatian dari investor bagi perfilman Tanah Air?
“Dari sisi investor, kalau sebuah industri film sudah benar-benar menjadi industri dan tuan rumah, saya pikir itu akan membuat confident investor. Otomatis para produser akan meluangkan waktu dan (memberi) budget untuk lebih banyak lagi riset,” pungkasnya.