Mario Irwinsyah Ternyata Pernah Enggak Suka dengan Anak Rohis

30 April 2019 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mario Irwinsyah dan Ratu Anindita Foto: IG @marioirwinsyah
zoom-in-whitePerbesar
Mario Irwinsyah dan Ratu Anindita Foto: IG @marioirwinsyah
ADVERTISEMENT
Mario Irwinsyah termasuk orang yang peduli terhadap kebersihan. Maka tak heran, jika ia kurang suka dengan orang-orang yang tidak peduli dengan kebersihan, terutama kebersihan diri.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut pernah ia rasakan beberapa tahun lalu. Menurutnya, sebelum berhijrah, Mario mengaku kurang suka terhadap orang yang tergabung dalam Rohani Islam (Rohis).
“15 tahun lalu, saya skeptis banget ketika membicarakan soal Islam. Saya dulu sebal sama anak Rohis, karena bau, anak Rohis enggak bersih,” ujar Mario saat ditemui di acara ‘Bersih-bersih Masjid’, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/4).
Mario Irwinsyah Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan
Seiring berjalannya waktu, pandangan Mario terhadap Rohis pun berubah. “Sekarang mungkin karena makin mudah air, bisa sampai segala macam, makin naik kesadaran orang untuk menjaga kebersihan diri,” katanya.
Pemeran film ‘Negeri 5 Menara’ ini pun selalu mengajarkan anak-anaknya untuk hidup bersih.
“Gimana kita mau jadi umat yang baik kalau kitanya sendiri kotor. Makanya, kita di rumah berusaha menjaga supaya anak-anak tetap terbiasa akan kebersihan,” beber Mario.
ADVERTISEMENT
Mario memiliki satu orang anak hasil dari pernikahannya dengan Ratu Anandita atau Dita. Anak berjenis kelamin perempuan yang lahir pada 29 September 2017 itu diberi nama Hurun’in atau dipanggil Hawra.
Sementara itu, dari pernikahan Dita sebelumnya dengan Wirya Takwa Witoelar, dikaruniai seorang anak perempuan bernama Jada.
Sama dengan Mario, Dita juga termasuk orang yang peduli dengan kebersihan. Salah satu cara mantan presenter olahraga ini menjaga anak-anaknya agar tetap bersih, yakni dengan mengganti baju setelah bepergian.
“Saya membiasakan anak-anak untuk selalu bersih. Jadi, pulang sekolah harus mandi, ganti baju. Biasanya anak ngantuk, tidur di mobil, tapi sampai rumah dibiasain jangan sampai tidur pakai seragam sekolah,” tutur Dita.
“Sampai di rumah semalam apapun tetap cuci kaki, cuci tangan, ganti baju, itu harus walaupun agak sadis. Kadang, kalau anak sudah tidur, tetap saya gantiin baju. Selain menjaga kebersihan untuk kesehatan, kebersihan salah satu bagian ibadah,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menjelang bulan suci Ramadhan, Dita merasa senang saat mengetahui ada 2000 masjid yang berlokasi di 13 kota di Pulau Jawa telah dibersihkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui program ‘Bersih-bersih Masjid’ pada Maret hingga April 2019.
Ratu Ratu Anandita (kiri) dan Mario Irwinsyah di acara ‘Bersih Bersih Masjid’. Foto: Sarah Yualianti Purnama/kumparan
Program yang diselenggarakan oleh Univeler dan Dewan Masjid Indonesia itu berhasil memperoleh penghargaan MURI kategori ‘Membersihkan Lantai Masjid Terbanyak Secara Serentak’.
“Diharapkan ini menjadi satu awal yang baik untuk menyambut Ramadhan. Mudah-mudahan dengan program ini, kita semua bisa lebih aware lagi, lebih ingat lagi bahwa kebersihan itu harus selalu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Dita.