Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0

ADVERTISEMENT
Sony dan Marvel bahu-membahu melahirkan Spider-Man baru lewat sosok Tom Holland. Ayunan pertama Peter Parker versi ABG itu dilakukan di film ‘Captain America Civil War’ pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Sedikit demi sedikit, dengan dibawa masuk ke pergaulan kelas atas superhero The Avengers, Spidey mendapatkan popularitas yang semestinya. Atau dengan kata lain, mesin uang yang lebih produktif.
‘Spider-Man: Far From Home’ sudah mencetak pendapatan US$ 1,109 miliar atau sekitar Rp 15,8 triliun. Dengan bantuan Marvel, Spider-Man menjelma menjadi film Sony dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, mengalahkan ‘Skyfall’.
Banyak orang berpendapat bahwa Kevin Feige lah otak di balik kesuksesan tersebut. Presiden Marvel itu menampilkan narasi yang paling sesuai dengan penonton karakter Si Manusia Laba-Laba. Bukan dewasa seperti Tobey MacGuire atau milenial-nya Andrew Garfield.
Spider-Man digambarkan sebagai anak baru gede yang sedang mencari identitas. Elemen itu sangat penting menentukan plot cerita, karena keputusan yang diambil, penilaian, serta cara berpikir Peter Parker yang menggerakkan dunianya. Ingat ‘kan waktu Iron Man bete banget melihat Spidey yang sok pahlawan malah dihajar musuhnya habis-habisan di Spider-Man: Homecoming, dan hampir menelan korban masyarakat sipil?
ADVERTISEMENT
Dari situ Peter Parker bertransformasi menjadi ABG yang lebih matang dalam berpikir. Dari situ dia semakin paham dengan julukan ‘A Friendly Neighboorhood Spider-Man’. Tetap rendah hati dan jangan terlalu mengundang perhatian.
Spider-Man bukan lagi sekadar pemanis untuk cerita ‘The Avengers’. Dia sudah berkembang menjadi salah satu wajah MCU. Perannya semakin sentral. Bahkan Iron Man rela mengorbankan nyawanya di ‘Avengers: Infinity War’, dan meninggalkan wasiat untuk Spidey.
Marvel menunjukkan keseriusannya menyiapkan masa depan Spider-Man dengan meninggalkan plot twist identitas Peter Parker di akhir cerita ’Spider-Man: Far From Home’, meskipun faktanya Spider-Man enggak masuk rencana Marvel Phase IV.
Jadi ribut antara Disney sebagai pemilik Marvel dan Sony sebagai pemilik hak adaptasi Spider-Man ke layar lebar, kabarnya dipicu urusan duit. Tapi, Marvel-lah yang sebenarnya paling merugi jika memutuskan mengeluarkan Spider-Man dari MCU.
ADVERTISEMENT
Butuh waktu empat tahun membangun karakter Spider-Man versi Tom Holland hingga menjadi mesin uang dan bagian penting MCU. Jika dilepaskan begitu saja, maka akan merusak tatanan cerita yang bersinggungan dengan superhero Marvel lainnya.
Jeremy Renner sang pemeran Hawkeye saja sampai posting di Instagram, memohon agar Spider-Man balik lagi ke MCU.
Bagaimana dengan Sony? Sederhananya, jika kedua studio besar itu masih keras kepala, mereka akan berjalan sendiri lagi mencari alternatif cerita. Opsi paling realistis untuk Sony adalah menghubungkan Spider-Man dengan dunia Venom-nya Tom Hardy dan Morbius yang diperankan Jared Leto.