Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Jejak Karier Joaquin Phoenix Si Pemeran Joker
29 Oktober 2018 18:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Mendengar nama Joaquin Phoenix , mungkin yang terlintas di benak kita adalah perannya sebagai Commodus di ‘Gladiator’ dan ‘Joker’ kelak. ‘Gladiator’ dan ‘Joker’ merupakan salah dua dari 52 film yang ia bintangi.
ADVERTISEMENT
Perjalanan karier Joaquin dimulai dari ia kecil. Awalnya, Joqauin kecil kerap membantuk keluarganya mencari uang. Demi memperoleh pendapatan, ia bersama dua saudaranya, River dan Summer Phoniex, mengamen.
Selain itu, Joaquin Phoenix juga mengikuti casting nyanyi, main musik, dan akting. Hingga suatu hari, seorang agen iklan bernama Iris Burton menyadari bakat Phoenix bersaudara. Mereka mendapat tawaran untuk main serial televisi. Tentu, kesempatan itu tidak mereka lewatkan.
Pada tahun 1982, Joaquin dan River terlibat dalam sebuah serial televisi berjudul ‘Seven Brides for Seven Brothers’ dalam episode ‘Christmas Song’. Serial televisi itu membuat nama mereka makin dikenal.
Buktinya, dua tahun setelahnya, Joaquin beserta kedua saudaranya mendapat peran di acara ‘ABC Afterschool Special Backwards: The Riddle of Dyslexia’ dan ‘Murder, She Wrote’ episode ‘We’re Off to Kill the Wizard’.
ADVERTISEMENT
Lima tahun berselang, Joaquin Phoenix mendapat peran penting di film drama komedi berjudul ‘Parenthood’. Berkat film itu, ia masuk nominasi di Young Artist Award 1990 untuk kategori ‘Best Leading Young Actor in a Feature Film’.
Di tengah kesuksesannya sebagai aktor cilik, Joaquin harus meninggalkan industri film Hollywood. Sebab, ia harus pergi ke Meksiko bersama sang ayah pada tahun 1993.
Di tahun yang sama, kakak Joaquin, River, meninggal dunia karena overdosis narkoba. Joaquin menghilang dari mata publik hingga tahun 1995.
Pada tahun itu, Joaquin kembali ke industri film Hollywood dengan bermain di film ‘To Die For’. Ia memerankan karakter Jimmy. Film yang juga dibintangi Nichole Kidman itu sukses di box office dengan keuntungan mencapai Rp 319 miliar.
ADVERTISEMENT
Dua tahun berselang, Joaquin main di film ‘U Turn’. Tidak seperti sebelumnya, kali ini film yang dibintanginya gagal di pasaran. Kegagalan kembali ia rasakan saat bermain di film ‘Clay Pigeons’ yang berbujet Rp 121 miliar, namun hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 15 miliar.
Kesuksesan kembali diraih Joaquin pada tahun 2000. Kala itu, ia terlibat di film ‘Gladiator’. Lewat perannya sebagai Commodus, pria kelahiran Puerto Rico ini masuk nominasi di Academy Awards 2001 untuk kategori ‘Best Supporting Actor’, Golden Globe Awards 2001 kategori ‘Best Supporting Actor-Motion Pictures’, BAFTA Awards 2001 kategori ‘Best Supporting Actor’, dan Screen Actors Guild Awards 2001 kategori ‘Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role’.
ADVERTISEMENT
Usai ‘Gladiator’, Joaquin terus melanjutkan kesuksesannya di industri film Hollywood dengan memerankan tokoh pendeta penuh konflik bernama Abbé de Coulmier dalam film ‘Quills’ (2000). Pria yang kini berusia 44 tahun itu juga bermain di film thriller sci-fi bertajuk ‘Signs’ (2002) bersama Mel Gibson.
Pada 2004, Joaquin bermain di film ‘Hotel Rwanda’. Setahun kemudian, ia memerankan Johnny Cash di film ‘Walk the Line’ (2005). Lewat film ‘Walk the Line’, Joaquin berhasil masuk nominasi Academy Award dalam kategori ‘Best Actor’, serta memenangkan Golden Globe Awards 2006 untuk kategori ‘Best Actor – Motion Picture Musical or Comedy’.
Usai bermain di film ‘Two Lovers’ (2008), film mockumentary yang Joaquin perankan berjudul ‘I'm Still Here’ rilis pada 2010. Disutradarai dan ditulis oleh dirinya sendiri serta Casey Affleck, film ‘I’m Still Here’ bercerita tentang kehidupan Joaquin yang digambarkan pensiun menjadi seorang aktor dan mulai beralih profesi menjadi seorang rapper.
ADVERTISEMENT
Seperti ingin benar-benar mewujudkan adegan dalam film ‘I’m Still Here’, Joaquin memutuskan untuk rehat dari dunia hiburan pada 2010. Banyak yang berspekulasi bahwa dirinya memutuskan untuk benar-benar menjadi rapper. Namun, hal itu tak pernah terjadi hingga kini.
Satu tahun rehat dari dunia hiburan, Joaquin kembali bermain di film karya Paul Thomas Anderson berjudul ‘The Master’ (2012). Di film tersebut, Joaquin memerankan tokoh Freddie Quell, seorang veteran Perang Dunia II alkoholik yang juga terobsesi dengan perlakuan seks menyimpang. Berkat perannya itu, Joaquin memenangkan Volpi Cup untuk kategori ‘Best Actor’ dan banyak kritikus mulai mengelu-elukan dirinya.
Pada 2014, Phoenix bermain di film neo-noir berjudul ‘Inherent Vice’ yang diadaptasi dari buku karya Thomas Pynchon. Memerankan tokoh Doc, seorang detektif swasta pecandu narkoba, Joaquin berhasil menjadi nominasi di Golden Globe Awards 2015.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun berselang, Joaquin kembali memerankan tokoh penting di film ‘Mary Magdalene’ (2017). Ia menjadi sosok Yesus di film tersebut dan sukses mendapat pujian dari banyak kritikus film. Selang beberapa bulan, Joaquin bermain di film ‘You Were Never Really Here’ (2017) karya Lynne Ramsay dan berhasil memenangkan kategori ‘Best Actor’ di Cannes Film Festival Awards 2017.
Kini, Joaquin didaulat untuk memerankan badut gila dari Gotham bernama Joker di film dengan judul yang sama. Tayang pada 2019, banyak orang berekspektasi tjnggi dan berharap Joaquin Phoenix bisa melampaui Heath Leadger yang memerankan tokoh Joker di film ‘The Dark Knight’.