news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Membandingkan Jatuh-Bangun Musisi Kawakan Ahmad Albar dan Fariz RM

13 September 2018 11:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Albar dan Fariz RM. (Foto: Munady Widjaja, Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Albar dan Fariz RM. (Foto: Munady Widjaja, Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ahmad Albar dan Fariz RM merupakan beberapa musisi tanah air yang punya andil besar pada dunia musik Tanah Air lewat karya-karyanya. Keduanya bisa dibilang punya karya-karya yang jenius sepanjang karier di dunia hiburan.
ADVERTISEMENT
Namun, kesuksesan keduanya di dunia musik tak selalu berjalan mulus. Ya, perjalanan karier mereka sempat tercoreng dengan kasus penyalahgunaan narkotika.
Lewat story berikut, kumparan coba merangkum secara singkat perjalanan karier mereka yang sempat tercoreng dengan kasus penyalahgunaan narkotika. Berikut ini ulasannya.
1. Karier Bermusik
Musisi Ahmad Albar (Foto: Instagram @aialbar, @adibhidayat, @godblessrocks)
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Ahmad Albar (Foto: Instagram @aialbar, @adibhidayat, @godblessrocks)
Musisi Ahmad Albar memulai karier bermusiknya sejak muda. Di usia 12 tahun, pria yang akrab disapa Iyek itu membentuk band Bintang Remaja yang tampil mengikuti Festival Band Bocah di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ia juga sempat membentuk grup musik bernama Kuarta Nada dengan Titi Qadarsih yang tak bertahan lama. Hal itu terjadi lantaran Iyek harus bertolak ke Belanda.
Di Belanda, Iyek remaja mulai terus fokus dalam mengasah bakat bermusiknya dan kerap ikut dalam sejumlah festival musik. Kemudian grup musik bernama Take Five menggaet Iyek sebagai vokalis pada 1966.
ADVERTISEMENT
Setelah bubar dari grup band tersebut, Iyek bergabung dengan Clover Leaf yang sudah diperkuat oleh Eugène den Hoed (guitar), Ludwig Lemans (gitar), Jack Verburgt (bas gitar), dan Roy Stubbs (drum) pada 1968.
Bersama Iyek, Clover Leaf menelurkan banyak single, termasuk 'Grey Clouds', 'What Kind of Man', dan 'Don't Spoil My Day'. Sejumlah single tersebut sukses melambungkan nama Clover Leaf di tanah Eropa.
Namun, Iyek harus hengkang dari Clover Leaf pada 1972 dan mengajak serta sang gitaris, Ludwig Lemans, untuk membentuk God Bless. Band tersebut semakin diperkuat dengan Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), Yockie Suryoprayogo (keyboard).
Enggan berhenti berkarya, Iyek membentuk grup Duo Kribo bersama ujung tombak grup musik AKA Band, Ucok Harahap. Duo Kribo diketahui hanya memiliki 3 album, 'Neraka Jahanam' (1977), 'Pelacur Tua' (1978), dan 'Panggung Sandiwara' (1979) dan dibuatkan sebuah film drama aksi bertajuk 'Duo Kribo' pada 1978.
ADVERTISEMENT
Pada 1980, Iyek kembali berkarya dengan God Bless yang saat itu juga digawangi oleh Ian Antono (gitar), Donny Fatah (bas gitar), Teddy Sujaya (drum), dan Abadi Soesman (keyboard) dan menelurkan sebuah album bertajuk 'Cermin'.
Selain bersama God Bless dan Duo Kribo, Iyek juga mengeluarkan beberapa album solo, seperti 'Bis Kota' (1990), 'Rini Tomboy' (1991), dan 'Kendali Dendam' (1995). Ketika tampil di atas panggung, God Bless pun kerap membawakan karya-karya solo ciptaan Iyek tersebut.
Fariz RM (Foto: Instagram @farizrm.official)
zoom-in-whitePerbesar
Fariz RM (Foto: Instagram @farizrm.official)
Sementara untuk karier Fariz RM, langkah awalnya di industri musik Tanah Air ditandai ketika ia bersama dengan rekannya, Adjie Soetama, Raidy Noor, Addie MS, dan Ikang Fawzi, mengikuti ajang Lomba Cipta Lagu Remaja 1977.
Memiliki kemampun dalam menulis lagu, membuat beberapa sahabatnya, Chrisye dan Yockie, menyarankan agar Fariz membuat album sendiri. Ia pun akhirnya mengeluarkan album solo perdana yang berjudul 'Selangkah ke Seberang'. Album tersebut rupanya menjadi gerbang pembuka perjalanan karier solonya.
ADVERTISEMENT
Tak sampai setahun, pria kelahiran Jakarta, 5 Januari 1959 itu, kembali mengelarkan album solonya yang berjudul 'Sakura'. Lagu tersebut juga menjadi salah satu lagu hit yang masih sangat nikmat untuk didengarkan sampai saat ini.
Fariz terbilang cukup aktif dalam menelurkan album. Sejak 1979 hingga 2012, total 21 album telah ia rilis. Di album solo terakhirnya yang berjudul 'Fenomena', Fariz bahkan mengajak serta musisi muda seperti Pongki Barata dan Glenn Fredly untuk terlibat dalam album tersebut.
Tak hanya proyek solonya, Fariz juga fokus dengan proyek lain bersama rekan-rekannya. Selain album solo, Fariz juga menghasilkan 12 album dalam bentuk grup, 3 album duet, 1 album kompilasi, serta 13 album internasional yang dirilis di Eropa dan Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
2. Aksi Panggung
Ahmad Albar (Foto: instagram/@ahlan_in)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Albar (Foto: instagram/@ahlan_in)
Ahmad Albar alias Iyek, merupakan salah satu musisi yang cukup konsisten dalam bermusik. Meski banyaknya para pendatang baru, ia tetap terus berkarier di dunia musik.
Ia juga sering tampail di berbagai acara di sejumlah daerah. Setiap penampilannya, musisi berusia 72 tahun itu, lebih memilih menggunakan busana yang kasual. Pakaian dengan dominasi hitam, kerap digunakan saat tampil bersama God Bless.
Iyek juga terlihat begitu menguasai panggung dalam setiap penampilannya. Sesekali ia juga kerap mengajak penonton yang menyaksikan penampilannya untuk bernyanyi dan berjingkrak-jingrak bersama.
Fariz RM (Foto: Instagram @farizrm.official)
zoom-in-whitePerbesar
Fariz RM (Foto: Instagram @farizrm.official)
Sedangkan Fariz RM, musisi yang juga tetap konsisten berkarya di dunia musik. Ia masih produktif untuk membuat lagu dan tampil mengisi sejumlah acara.
Untuk busana yang digunakan, tak jauh berbeda dengan Iyek, Fariz juga lebih sering menggunakan busana kasual, dengan dominasi hitam. Namun, beberapa kali ia juga pernah tampil dengan busana putih.
ADVERTISEMENT
Sementara ketika melihat aksi panggungnya, Fariz RM lebih cenderung tampil tidak banyak menguasai panggung. Namun, ia kerap tampil sembari memainkan keyboard. Pelantun 'Barcelona' ini juga kerap mengajak penontonnya untuk bernyanyi bersama.
3. Keluarga
Fachri Albar dan Ahmad Albar. (Foto: Instagram/@aialbar)
zoom-in-whitePerbesar
Fachri Albar dan Ahmad Albar. (Foto: Instagram/@aialbar)
Setelah pulang dari Belanda dan membentuk God Bless di Indonesia, Ahmad Albar alias Iyek pun masih aktif bermain film-film dengan berbagai genre. Iyek diketahui pernah dua kali berduet dengan Rano Karno di film 'Perawan Malam' (1974) dan 'Si Doel Anak Modern' (1976).
Selain itu, Iyek juga akhirnya bertemu dengan sosok Rini S Bono di film 'Laila Majenun' (1975) yang kemudian menjalin kisah asmara dengannya dan menikah pada 1978. Dari pernikahan tersebut, Iyek mendapat tiga buah cinta, Fauzy Albar alias Ozzy, Fachri Albar, Fadli Albar.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah kurang lebih 16 tahun hidup bersama, Ahmad Albar dan Rini memilih untuk bercerai, tepatnya pada tahun 1994.
Ahmad Albar bersama istri dan sahabat (Foto: Instagram @marinizumarnisreal)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Albar bersama istri dan sahabat (Foto: Instagram @marinizumarnisreal)
Setelah menjalin kehidupan masing-masing, Iyek lalu kembali menemukan tambahan hati yang baru, yakni Dewi Sri Astuti. Setelah saling mengenal satu sama lain, Iyek dan Dewi akhirnya memutuskan untuk menikah pada 2009. Kala itu, usia iyek sekitar 63 tahun, sedangkan Dewi berusia sekitar 24 tahun.
Setelah kurang lebih 7 tahun hidup bersama, Iyek dan Dewi dikaruniai seorang anak bernama Malayeka Shezan Albar pada April 2017.
Namun, Iyek harus merelakan salah satu anaknya yang bernama Fadli Albar pergi untuk selama-lamanya. Fadli dinyatakan meninggal pada 29 Agustus lalu akibat sakit maag dan liver akut.
Fariz RM bersama keluarga (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Fariz RM bersama keluarga (Foto: Munady)
Sedangkan kehidupan keluarga Fariz RM, jauh berbeda dengan Iyek. Fariz RM menikah dengan Oneng Diana Riyadini sejak 1989 lalu. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 2 anak kembar dan satu anak lagi normal.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Ravenska Atwinda Difa dan Rivenski Atwinda Difa (27) dan Syavergio Avia Difaputra (20). Hingga saat ini, Oneng dan Fariz masih setia menjaga keluarga mereka.
4. Terlibat Kasus Narkotika
Ahmad Albar. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Albar. (Foto: Munady Widjaja)
Kesuksesan yang dicapai Ahmad Albar selama ini harus ternoda dengan kasus narkotika yang menjeratnya. Pada 2007 di usia 61 tahun. Ia ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat.
Ia kemudian dijatuhi pasal berlapis karena diduga bersekongkol dengan buronan kasus narkoba, memiliki serta menggunakan narkoba. Ia pun dituduh menyembunyikan Jenny, seorang buronan narkoba di kediamannya di Cinere, Depok.
Kasus ini juga menyeret Fachri Albar yang sempat menjadi DPO setelah ditemukan 1,2 gram kokain di kamarnya. Namun, Fachri akhirnya menyerahkan diri secara sukarela pada 30 November 2007.
ADVERTISEMENT
Iyek akhirnya dijatuhi hukuman 8 bulan penjara dengan potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Iyek baru dibebaskan pada 11 Juli 2008.
Fachri Albar di PN Jaksel. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fachri Albar di PN Jaksel. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
Kemudian, ketika dirinya berusaha untuk meninggalkan dunia gelap itu, rupanya anak Iyek, Fachri Albar, harus ikut terlibat kasus narkotika. Fachri ditangkap oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan pada 14 Februari 2018 di kawasan Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan.
Dalam penangkapannya tersebut, polisi mendapatkan barang bukti berupa satu paket sabu seberat 0,8 gram, 13 butir dumolid, bong, dan puntung ganja bekas pakai.
Sementara anak Ahmad Albar yang lain, Ozzy, baru saja ditangkap pada kasus yang sama, pada September 2018. Dalam pengakapan tersebut, Ozzy diduga memiliki ganja seberat 2,6 gram di saku celananya. Saat ini, Ozzy tengah mendekam di penjara Polda Metro Jaya, untuk diproses pihak kepolisian.
Fariz Rm dan 2 tersangka lainnya DN dan AH saat press release di Mapolres Jakut, Minggu (26/8). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fariz Rm dan 2 tersangka lainnya DN dan AH saat press release di Mapolres Jakut, Minggu (26/8). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Tak hanya Iyek, musisi Fariz RM juga ikut terlibat kasus penyalahgunaan narkotika. Fariz pertama kali ditangkap pada kasus tersebut pada 2007. Kala itu, ia terjaring dalam sebuah razia di Jakarta, pada 28 Oktober 2007. Dia diamankan dengan barang bukti 1,5 linting ganja seberat 5 gram yang disimpan dalam bungkus rokok.
ADVERTISEMENT
Waktu itu, Fariz divonis 8 bulan penjara dipotong masa hukuman. Hukuman tersebut jauh lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa yakni kurungan penjara selama 1 tahun. Fariz juga menjalani sisa hukuman dengan rehabilitasi di Rumah Sakit Meilia Cibubur selama 3 bulan.
Seakan tak jera, di 2015, tepat pada hari ulang tahunnya, 5 Januari, dia kembali ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkotika. Kali ini, dia ditangkap di kediamannya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Fariz kedapatan tengah menggunakan ganja, petugas juga menemukan satu paket heroin di kantong celananya. Fariz divonis untuk menjalani hukuman penjara selama 8 bulan.
Artis Fariz RM saat konpers di Polres Jakarta Utara, Minggu (26/8/2018). (Foto: Jamal Ramdhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Artis Fariz RM saat konpers di Polres Jakarta Utara, Minggu (26/8/2018). (Foto: Jamal Ramdhan/kumparan)
Tak hanya itu, Fariz kembali diamankan pihak kepolisian atas kasus dugaan penyalahgunaan narkotika, di kediaman orang tuanya di kawasan Jalan Pinguin, Pondok Aren, Tangerang, Selatan, Jumat (25/8).
ADVERTISEMENT
Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa 2 paket plastik klip diduga sabu, 9 butir Alprazolan, 2 butir dumolid hingga alat hisap sabu.
Saat ini, sembari menantikan kasus hukumnya yang terus berjalan Fariz menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Lido, Sukabumi, Jawa Barat.