Membandingkan Karier dan Kasus Narkoba Ridho Rhoma dan Dhawiya Zaida

20 Februari 2018 12:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridho Rhoma dan Dhawiya. (Foto: Instagram @ridho_rhoma & @dhawiyazaida)
zoom-in-whitePerbesar
Ridho Rhoma dan Dhawiya. (Foto: Instagram @ridho_rhoma & @dhawiyazaida)
ADVERTISEMENT
Jika Amerika Serikat punya Michael Jackson dan Madonna sebagai Raja dan Ratu musik pop, Indonesia punya Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih yang merupakan Raja dan Ratu Dangdut.
ADVERTISEMENT
Selama lebih dari tiga dekade, karya-karya Rhoma dan Elvy telah menghibur penikmat musik dangdut di Indonesia. Nama Rhoma Irama bahkan terkenal di Amerika Serikat, sedangkan Elvy Sukaesih dicintai oleh masyarakat Jepang.
Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, bakat seni sang Raja dan Ratu Dangdut ternyata menurun pada anak-anak mereka, Ridho Rhoma dan Dhawiya Zaida. Sayang, kiprah manis Ridho dan Dhawiya di dunia hiburan kini harus tercoreng saat keduanya terjerat kasus narkoba.
Berangkat dari persamaan sebagai anak dari pesohor dangdut Indonesia, kumparan (kumparan.com) akan menelisik awal karier Ridho Rhoma dan Dhawiya di dunia hiburan sampai peristiwa narkoba yang menimpa mereka.
Penyanyi dangdut Ridho Rhoma (Foto: Instagram @ridho_rhoma)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi dangdut Ridho Rhoma (Foto: Instagram @ridho_rhoma)
Ridho Rhoma lahir 29 tahun lalu di Jakarta pada 14 Januari. Ridho merupakan anak pertama dari pasangan Rhoma Irama dan Marwah Ali. Menyukai musik dangdut, sang Raja Dangdut memberikan kesempatan pada Ridho untuk berduet bersamanya di Soneta Group pada 2009. Pada akhirnya, pria berambut ikal itu memutuskan untuk bersolo karier dan sukses menjadi solois lewat album ‘Menunggu’.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menelurkan berbagai album dangdut yang dicintai berbagai generasi di Indonesia, Ridho juga dipercaya untuk mengisi tiga soundtrack film, yaitu ‘Dawai Asmara 2’, ‘Sajadah Ka'bah’, dan ‘Assalamualaikum Beijing’. Di tambah lagi, Ridho juga kerap beradu peran di layar lebar dan layar kaca, seperti di film ‘Sajadah Ka’bah’ dan sinetron ‘Malaikat Kecil dari India’.
Sedikit berbeda dari Ridho, putri bungsu pasangan Zaidun Zeidh dan Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida, yang sejak kecil ingin mengikuti jejak karier bundanya sebagai pedangdut justru mulai dikenal luas lewat tingkah lucunya di sitkom ‘Extravaganza ABG’.
Dhawiya Zaida (Foto: Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Dhawiya Zaida (Foto: Youtube)
Dhawiya kemudian justru asyik beradu peran di berbagai judul film, seperti ‘Lantai 13’, ‘The Tarix Jabrix’, dan ‘Get Married 2’. Ia juga kerap tampil di acara-acara televisi sebagai host dan bintang tamu, termasuk di salah satu ajang pencarian bakat dangdut bersama Elvy Sukaesih yang bertugas sebagai juri.
ADVERTISEMENT
Beralih ke kehidupan pribadi dan asmara, baik Ridho dan Dhawiya sejak dulu jarang mengekspos wajah kekasih mereka masing-masing. Meski demikian, sebelum terjerat kasus narkoba, para anak pedangdut legendaris itu sudah punya niat untuk membawa hubungan asmara mereka ke jenjang yang serius di usia muda.
Ketenaran Ridho sebagai entertainer berbuah manis pada kisah asmaranya. Seperti sang ayah, pesona Ridho terbukti ampun meluluhkan hati banyak wanita. Seorang gadis asal Tunisia yang hingga saat ini belum dikenal publik akhirnya menjadi tambatan hati sang pelantun ‘Dewa Amor’ itu sejak 2015.
"Dia gadis Arab. Namanya ada, aku lupa siapa, Siwar atau apa siapa gitu. Dia masih sekolah kedokteran juga sih di Tunisia. Orang sana juga. (Pacaran) sudah lama banget, empat tahunlah, ya. Kan ketemunya waktu Ridho pertukaran sekolah di sana," terang Tanti, manajer Ridho, pada akhir Agustus 2017.
Ridho Rhoma Diperiksa BNN (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ridho Rhoma Diperiksa BNN (Foto: Munady/kumparan)
Mirip seperti kisah asmara Ridho yang jarang terekspos, selama ini tambatan hati Dhawiya pun tak pernah diketahui publik. Bahkan, status Muhammad, kekasih Dhawiya, baru diketahui publik saat keduanya ditangkap. Kala itu, Dhawiya dan Muhammad tengah pesta sabu bersama dua kakak kandungnya, Ali Zaenal Abidin dan Syechans, serta Chauri Gita, istri Syechans yang sedang hamil enam bulan, di rumah Elvy di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Yang mengejutkan, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa Muhammad merupakan seorang pengedar narkoba. Informasi tersebut berasal dari masyarakat yang menyebutkan bahwa Muhammad sering melakukan transaksi narkoba di sekitar Cawang. Polisi lantas mengintai pergerakan Muhammad dan menggerebeknya saat berpesta sabu bersama Dhawiya dan keluarganya.
"Muhammad ini adalah tersangka yang sering mengedarkan narkoba di daerah Cawang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Konfrensi pers Dhawiya terkait narkoba. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers Dhawiya terkait narkoba. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Hingga saat ini, kuasa hukum dan ibunda Dhawiya serta keluarga belum ada yang bisa dimintai keterangan terkait masa depan hubungan keduanya. Pada Senin (19/2), saudara Elvy yang ditunjuk sebagai kuasa hukum Dhawiya, Zecky Alatas, mengaku tidak tahu perkembangan hubungan Dhawiya dan Muhammad.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, karier Ridho dan Dhawiya di industri hiburan tergolong baik dan jauh dari gosip-gosip miring. Mereka bahkan sering dianggap sebagai artis muda yang taat dan berbakti pada orang tua.
Sayangnya, pergaulan yang buruk mampu merusak kebiasaan yang baik. Setelah menerima laporan warga terkait pesta narkoba, Ridho diamankan polisi saat dirinya sedang berada di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat pada 24 Maret 2017.
Saat itu, Tim Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menggeledah Ridho yang hendak masuk ke dalam hotel dan menemukan 0,7 gram sabu di jok depan sebelah kiri mobilnya.
Ridho Rhoma di PN Jakarta Barat (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ridho Rhoma di PN Jakarta Barat (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
"Berdasarkan keterangan tersangka bahwa benar barang bukti narkotika jenis sabu tersebut diletakkan di jok depan kiri mobil, di dalam paper bag warna cokelat, kemudian disaksikan oleh tersangka lalu barang bukti tersebut kami amankan," ungkap Kapolres Jakarta Barat, Kombes Roycke Langie, kala itu.
ADVERTISEMENT
Saat sidang Ridho digelar pada 22 Agustus 2017, ia mengaku telah menjadi pengguna sabu selama dua tahun terakhir. Barang haram itu ia gunakan untuk menguruskan badan.
"Saya pakai karena keperluan proses syuting dan membentuk badan," ungkap Ridho Rhoma dalam sidang saat itu.
Akibat kebiasaannya mengkonsumsi sabu, pada 19 September 2017, Ridho divonis 10 bulan hukuman penjara di Rutan Salemba dan diberikan izin untuk melakukan rehabilitasi selama enam bulan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.
Berbeda dari Ridho, Dhawiya kedapatan berpesta narkoba di kediamannya lengkap dengan barang bukti. Dari kamar Dhawiya, polisi menemukan 0,45 gram sabu yang disimpan di sebuah dompet dan 1 klip sedang berisi 0,49 gram sabu yang sedang digunakan bersama. Ditemukan pula 2 buah alat isap sabu, 9 buah cangklong kaca, 4 buah selang plastik, 2 buah telepon genggam, 1 plastik berisi sedotan, 1 gulung alumunium foil, 1 buah alat isap sabu bekas pakai, 3 kantong berisi plastik klip kosong, 1 unit timbangan digital,1 buku tabungan Mandiri atas nama Dahlia, 1 buah peralatan sabu, dan selang plastik, dan 1 kotak berisi alat isap sabu.
Dhawiya dan keluarga narkoba. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dhawiya dan keluarga narkoba. (Foto: Dok. Istimewa)
Sedangkan dari Syechans, polisi menemukan 2 buah timbangan digital, 1 buah alat isap sabu, 1 buah telepon genggam, 1 unit HP Vivo, dan 1 buah tablet. Dari Muhammad, polisi kembali menemukan sabu dengan berat 0,38 gram di ban pinggang celana yang dimodifikasi. Total, terdapat 1,32 gram sabu yang diamankan polisi.
ADVERTISEMENT
"Memang betul Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh AKBP Jean Calvin telah menangkap seorang perempuan bernama Dhawiya, pada hari Jumat tanggal 16 Februari 2018 di rumahnya Cawang, Jakarta Timur," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada Jumat (16/2).
Kini Ridho yang telah menjalani hukuman 10 bulan penjara dan 6 bulan rehabilitasi sudah kembali menghirup udara segar sejak 25 Januari lalu. Saat bebas, dia bernazar ingin menjadi pria yang lebih berbakti pada orang tua dan mengaku kapok menggunakan narkoba untuk menurunkan berat badan.
“Nazarnya, saya enggak mau lagi bikin kedua orang tua saya menangis, ini yang terakhir," ucap Ridho Rhoma saat itu.
Penjemputan Ridho Rhoma (Foto:  Giovanni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjemputan Ridho Rhoma (Foto: Giovanni/kumparan)
Pada 10 Februari lalu Ridho mengunggah sebuah video ke akun Instagram pribadinya. Video itu memperdengarkan suara Ridho yang menyanyikan lagu ‘Dil Diyan Gallan’ milik penyanyi asal India, Atif Asalam. Video tersebut seolah menunjukkan bahwa Ridho kini telah siap untuk kembali berkarya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Dhawiya, dikarenakan kasusnya yang baru memasukki masa penyidikan, dia belum bisa kembali berkarya seperti Ridho Rhoma. Ia masih mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, sedangkan kakak iparnya, Chauri Gita, yang hamil 6 bulan dan Syechans yang mengidap TBC diduga akan segera direhabilitasi.
Elvy Sukaesih dan Dhawiya. (Foto: D.N Mustika/kumparan & Puti Cinintya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Elvy Sukaesih dan Dhawiya. (Foto: D.N Mustika/kumparan & Puti Cinintya/kumparan)
Kekasih puteri Elvy Sukaesih, Muhammad, kemungkinan akan dijerat dengan hukuman yang berat jika dia terbukti sebagai pengedar narkoba.
“Memang sudah hak untuk direhab, artinya dia ini korban ya, harus dilindungi. Bagaimana korban tersebut bisa normal kembali, kan gitu,” ungkap Zecky saat ditemui di Polda Metro Jaya, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Senin (19/2). Karena hal ini, Dhawiya dan yang lain terancam hukuman 5 tahun penjara.
ADVERTISEMENT