Membandingkan Raditya Dika dan Ernest Prakasa

17 Januari 2018 13:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raditya Dika dan Ernest Prakasa. (Foto: DN. Mustika Sari/kumparan dan Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Raditya Dika dan Ernest Prakasa. (Foto: DN. Mustika Sari/kumparan dan Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan ini, film-film nasional memunculkan wajah-wajah baru yang bukan berasal dari kalangan aktor dan aktris. Mereka adalah stand up comedian alias komika.
ADVERTISEMENT
Bisa dikatakan yang pertama kali memulai tren itu adalah Raditya Dika. Sejak kemunculan Dika di berbagai film yang diadaptasi dari novelnya sendiri, para komika lain mulai ikut bermunculan di layar kaca.
Namun, dari beberapa komika yang terjun ke industri film, ada satu nama yang sukses bersaing di industri perfilman Indonesia. Orang tersebut adalah Ernest Prakasa.
Di bawah ini, kumparan (kumparan.com) ingin mengelaborasi hasil karya Dika dan Ernest serta pencapaian yang telah mereka raih.
1. Awal Karier
Pemain film Raditya Dika (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain film Raditya Dika (Foto: Munady/kumparan)
Sebelum terjun ke dunia film, Dika dikenal sebagai seorang penulis. Publik mengenal namanya setelah menerbitkan novel berjudul 'Kambing Jantan'.
Setelah itu, pria berusia 33 tahun ini menerbitkan beberapa judul novel lainnya. Contohnya, 'Cinta Brontosaurus', 'Koala Kumal', dan 'Manusia Setengah Salmon'.
ADVERTISEMENT
Dika sempat menjadi pembawa acara Stand Up Comedy Indonesia bersama dengan Indro Warkop. Ia juga berkali-kali muncul sebagai komikus dan mengunggahnya di akun YouTube miliknya.
Ernest Prakasa (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ernest Prakasa (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Sementara, Ernest muncul di dunia hiburan Indonesia setelah menjadi salah satu kontestan Stand Up Comedy Indonesia musim pertama. Kala itu, Dika menjadi pembawa acaranya.
Pria berusia 35 tahun itu keluar sebagai juara tiga. Setelah itu namanya makin melambung. Ernest sering mengangkat topik tentang ras Tionghoa yang mengalir dalam dirinya sebagai materi komedinya.
2. Sudut Pandang Film
Raditya Dika (Foto: Instagram/ @raditya_dika)
zoom-in-whitePerbesar
Raditya Dika (Foto: Instagram/ @raditya_dika)
Dika terjun ke dunia film pada tahun 2009. Film perdananya berjudul 'Kambing Jantan: The Movie', yang diangkat dari novel best seller-nya.
Sejak saat itu, semua novel karangannya diangkat menjadi film layar lebar. Ada film 'Cinta Brontosaurus' (2013), 'Manusia Setengah Salmon' (2013), dan Marmut Merah Jambu' (2014).
ADVERTISEMENT
Namun, tidak semua film karya Dika diangkat dari novel buatannya. Misalnya, film 'Cinta Dalam Kardus' (2013), 'Hangout' (2016), dan 'The Guys' (2017).
Dika hampir menyutradarai seluruh filmnya. Selain itu, ia ikut turun tangan untuk menulis skenario film-filmnya.
Jika sudah akrab dengan hasil karya Dika, maka tidak heran sudut pandang film yang dibuat olehnya. Dia kerap mengangkat tentang percintaan, putus cinta, hingga jomblo hampir di setiap filmnya. Sehingga tidak heran jika pasar yang terkena sasarannya adalah remaja-remaja yang masih sering diterpa perasaan galau.
Ernest Prakasa (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ernest Prakasa (Foto: Munady Widjaja)
Sejauh ini, Ernest baru menciptakan tiga film. Ketiga judul itu adalah 'Ngenest The Movie' (2015), 'Cek Toko Sebelah' (2017), dan 'Susah Sinyal' (2018).
Kendati demikian, ketiga film itu ditulis dan disutradarai oleh Ernest sendiri. Untuk film 'Susah Sinyal', dia dibantu oleh istrinya yang bernama Meira Anastasia untuk menggarap skenario.
ADVERTISEMENT
Ernest tidak mengangkat tema perjombloan untuk film-filmnya, berbeda dengan Dika. Dia lebih memilih untuk mengangkat tema keluarga dan persahabatan.
Dengan demikian, yang disasar dari film-film Ernest tidak hanya remaja. Ketiga filmnya bisa ditonton oleh kalangan remaja hingga dewasa.
3. Penghargaan
Raditya Dika (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Raditya Dika (Foto: Munady/kumparan)
Jika dilihat dari rekam jejaknya, Dika belum mendapatkan penghargaan apapun untuk semua film yang telah dia ciptakan. Ini tentu berbanding terbalik dari novel-novelnya yang sangat laris di pasaran.
Hal berbeda dirasakan oleh Ernest. Melalui film 'Cek Toko Sebelah', ayah dua anak ini berhasil mendapatkan berbagai macam penghargaan.
Ernest Prakasa (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ernest Prakasa (Foto: Munady/kumparan)
Piala Citra dari Festival Film Indonesia, trofi dari Festival Film Bandung, dan Piala Maya disabet oleh Ernest dalam tahun yang sama.
Ernest sendiri memenangkan tiga piala untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik, Pemeran Pria Pendukung Terbaik, Film Bioskop Terpuji, hingga Film Terpuji.
ADVERTISEMENT
Nah, dari dua komika yang terjun ke industri perfilman tersebut, mana yang lebih kamu favoritkan, Raditya Dika atau Ernest Prakasa?