Menjelajah Rumah Hantu 'Halloween' di Universal Studios Singapore
ADVERTISEMENT
Halloween Horror Nights akan kembali dengan edisi ke-9. Acara yang diselenggarakan di Universal Studios Singapura itu akan berlangsung mulai 27 September hingga 31 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Kali ini, tim kreatif Universal Studios Singapura bekerja sama dengan sutradara film horor asal Thailand, yakni Parkpoom Wongpoom dan Gunn Purijitpanya. ‘Shutter’ dan ‘4bia’ adalah film yang pernah mereka garap.
Mereka berkolaborasi dalam menciptakan salah satu dari lima rumah hantu, yakni ‘Curse of the Naga’. Sedangkan rumah hantu lainnya adalah ‘Twisted Clown University’, ‘The Chalet Hauntings’, ‘Hell Block 9’, dan ‘Spirit Dolls’.
kumparan mendapat kesempatan untuk mencoba kelima rumah hantu tersebut. Sebelum masuk ke setiap wahana, ada pemandu tur bernama Mikhail yang mengantar dan menceritakan kisah di balik masing-masing rumah hantu.
Selain itu, Mikhail pun memberitahu bahwa semua hantu tidak akan melakukan kontak fisik kepada para pengunjung yang hadir.
Rumah hantu pertama yang didatangi oleh kumparan adalah ‘Spirit Dolls’. Diceritakan, berdasarkan mitos yang beredar, pada suatu malam, seluruh penduduk desa mati ditebas sebuah boneka yang dirasuki arwah penasaran yang ingin membalas dendam.
Sehingga, yang tersisa di desa itu hanya boneka-boneka jahitan tangan berukuran orang hidup. Khusus untuk di rumah hantu ini, Mikhail memberi pesan agar pengunjung tidak memalingkan mukanya.
ADVERTISEMENT
Saat masuk, kumparan diperlihatkan rumah dan properti bernuansa Jepang, yang sudah usang. Setelah itu, berbagai kengerian dan hal-hal yang mengagetkan mulai bermunculan. Beberapa boneka pun tampak dibuat berlumuran darah dan cacat.
Waktu kamu butuhkan untuk menelusuri ‘Spirit Dolls’ hanya sekitar 4 menit. Tapi, perjalanan singkat itu mampu membuat ngeri setengah mati.
Sebelum ke rumah hantu selanjutnya, kumparan terlebih dulu datang ke Zona Angker ‘Dead End’, yang tak kalah seram. Zona yang diterangi dengan cahaya merah itu, memiliki konsep berupa dimensi yang berada di antara alam hidup dan alam kematian.
Di sana, terlihat mayat-mayat bergelimpangan. Selain itu, ada juga sosok yang memakai topeng dan jubah bewarna hitam, yang kerap menakut nakuti pengunjung.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kumparan diarahkan untuk ke zona angker yang kedua, yakni ‘Death Fest’. Tempat itu menampilkan band metal yang ditonton oleh para penggemar setianya. Mereka kerap melakukan moshing.
Mengenakan pakaian serba hitam, mereka yang tersebar di sepanjang jalan dekat panggung pun suka mendekat ke pengunjung yang lewat.
Barulah wahana selanjutnya yang dikunjungi adalah rumah hantu ‘Curse of Naga’. Diceritakan, bahwa pengunjung yang masuk ke sana akan menjadi turis yang sedang menyusuri jalanan penuh warna di Bangkok, Thailand. Ya, hal itu pun dirasakan oleh kumparan.
Ruangan dengan LCD yang menampilkan warna-warna terang mengiringi jalan masuk. Namun, tetap saja ada hantu yang menakut-nakuti dan menggagetkan.
Setelah itu, ceritanya adalah pengunjung akan terpancing masuk ke dalam hutan di Thailand dan terperangkap dalam sebuah desa yang berada dalam kutukan arwah siluman ular.
Pengunjung pun harus waspada terhadap guna-guna Serpentine Spirit ini atau nanti kamu akan tersesat dan terperangkap dalam ‘Curse of the Naga’.
ADVERTISEMENT
Semakin masuk ke dalam, semakin banyak hantu-hantu Thailand yang menyeramkan dan terlihat nyata. Bahkan, sang Serpentine Spirit pun menunjukkan dirinya.
Properti dan desain tata ruang yang diterapkan terlihat sangat canggih dan kental dengan Thailand. Selain itu, ada bau-bauan yang khas dan efek khusus selama berada di dalam rumah hantu.
Waktu yang dibutuhkan untuk menelusuri ‘Curse of the Naga’ adalah 7 menit. Durasi untuk rumah hantu ini lebih lama dari sebelumnya, karena memiliki ruang paling besar di antara yang lainnya.
‘Hell Block 9’ menjadi rumah hantu ke-3 yang dikunjungi. Wahana tersebut menggambarkan penjara yang gelap, kotor, dan lembab. Para tahanan menjerit kesakitan dan ketakutan saat para sipir yang tanpa belas kasihan menyiksa mereka hingga mati.
Di sini, terlihat para tahanan, sipir, hingga algojo yang menyeramkan. Mereka kerap berteriak sambil menggunakan bahasa Melayu.
Desain ruangan dan properti yang dihadirkan terlihat berhasil menggambarkan penjara yang kotor dan tak manusiawi. Oh, ya, waktu yang dibutuhkan untuk menelusuri ‘Hell Block 9’ adalah 4 menit.
Selanjutnya, rumah hantu yang dikunjungi adalah ‘Twisted Clown University’. Ya, sesuai dengan namanya, di sini adalah tempat para badut yang mengerikan berkumpul.
ADVERTISEMENT
Diceritakan, badut-badut bengis yang ada di karnival terbengkalai ini akan melatih generasi baru 'Pembunuh Berhidung Merah', mulai dari paksaan untuk aksi-aksi meloloskan diri dari maut, hingga pelajaran memanipulasi tubuh melalui boneka. Tujuannya, untuk menimbulkan malapetaka.
Tawa-tawa badut yang memekik akan terdengar selama berada di rumah hantu ini. Penampilan dari para badut pun beragam. Bahkan, seolah-olah bisa melihat sosok Joker di sana. Desain ruangan wahana ini juga sangat artistik. Cukup 5 menit untuk menyelesaikan perjalanan di ‘Twisted Clown University’.
Rumah hantu terakhir yang didatangi kumparan adalah ‘The Chalet Hauntings’. Wahana ini menyuguhkan salah satu pengalaman supranatural, yang paling sering dialami oleh warga Singapura.
Selain itu, hantu-hantu yang biasa muncul di kawasan Asia Tenggara akan berkumpul di sini. Mulai dari tuyul hingga Langsuir yang haus darah.
ADVERTISEMENT
Diceritakan, bahwa ada rumor menyeramkan tentang sosok Langsuir. Di sebuah rumah, ada garis polisi yang terbentang tanpa penjelasan. Katanya, ada lima orang remaja yang hilang di rumah tersebut, dan kasusnya masih menjadi misteri.
Misteri itu akan terungkap ketika memasuki rumah tersebut. Sebelum masuk, kamu harus melewati garis polisi terlebih dulu. Setelah itu, diperlihatkan isi dalam rumah dengan kondisi yang kumuh dan berantakan.
Sosok hantu pun mulai bermunculan secara tiba-tiba. Barang-barang yang ada di sekitar pun bergerak tak karuan. Selain itu, ada cairan seperti darah yang berceceran di lantai rumah tersebut. kumparan menyentuhnya, dan rasanya lengket. Dalam 5 menit, kamu sudah bisa menyelesaikan misteri di ‘The Chalet Hauntings’.
Hampir di seluruh rumah hantu, setiap karakternya dibuat seram sesuai dengan tema masing-masing. Selain itu, setiap rumah hantu memiliki bau yang khas dan properti yang membuat semuanya seolah-olah nyata.
ADVERTISEMENT
Tiket Halloween Horror Nights 9 bisa dibeli secara online. Pengunjung dapat memilih dari 16 malam acara (10 malam peak dan 6 malam non-peak). Tiket reguler tersedia dengan harga SGD 70 atau Rp 717 ribu untuk malam peak dan SGD 60 atau Rp 614 ribu untuk malam non-peak.