Menjenguk Augie Fantinus di Rutan Salemba

Augie Fantinus dan Pemain Film 'Lagi-lagi Ateng' di Rutan Salemba (Foto: Giovanni/kumparan)

"Gio, kirim foto KTP sekarang ya." Kira-kira seperti itu isi pesan singkat yang dikirimkan oleh salah satu redakturku, beberapa minggu lalu. Awalnya aku tak tahu akan dipergunakan untuk apa. Tapi, sudahlah, aku kirimkan saja sesuai permintaan dan aku pun tak bertanya lebih lanjut.

Hingga akhirnya, Senin (7/1) malam, notifikasi muncul di handphone, sebagai tanda ada pesan masuk di grup koordinasi liputan. Rupanya, redakturku telah membagi penugasan peliputan untuk hari Selasa dan aku ditugaskan untuk pergi meliput Augie Fantinus di dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Rencananya, para pemain 'Lagi-lagi Ateng' akan menjenguk Augie--yang berperan sebagai Ateng-- yang saat ini tengah mendekam di dalam Rutan Salemba karena kasus dugaan penyebaran hoaks.

Hari ini, Selasa (8/1) tepat pukul 10.00 WIB, aku bersama rekan-rekan media lainnya berkumpul di depan pintu masuk Rutan Salemba. Kami masih harus dengan sabar menunggu antrean masuk.

Setelah kurang lebih 20 menit menunggu, aku bersama teman-teman diminta untuk mempersiapkan KTP untuk melewati pemeriksaan yang terbilang cukup ketat.

Saat kaki ini menginjak area dalam rutan, ada sedikit rasa berbeda dalam hati. Entah apa, tapi ini memang kali pertamanya aku masuk ke dalam sebuah rutan. Usai selesai menukar KTP, tanganku kemudian diberi cap dengan tinta yang tak kasat mata.

Rutan Salemba (Foto: Giovanni/kumparan)

Selesai? Tentu saja belum. Aku masih diminta untuk foto dan memberikan sidik jari telunjuk sebelah kanan sebanyak empat kali. Setelah itu, aku dan teman-teman baru diperbolehkan memasuki pintu berikutnya sambil tanganku dicek kembali dengan sinar ultraviolet. Rupanya cap itu baru terlihat setelah diberi sinar.

Memasuki rutan, pengunjung juga diminta untuk steril dan menyerahkan handphone mereka. Kami pun begitu meski tujuan kami ke rutan untuk melakukan peliputan. Kami masing-masing diberikan loker untuk menitipkan handphone yang sebenarnya menjadi 'senjata' kami sebagai wartawan online.

Alhasil, aku harus menukar 'senjata' itu dengan secarik kertas dan sebuah pena. Enggak terbayang sih, aku yang biasa mengetik cepat di handphone, harus menulis sepanjang wawancara.

Tapi, kami termasuk beruntung sebab pihak rutan mengizinkan satu orang sebagai perwakilan untuk membawa handphone agar bisa memenuhi kebutuhan foto.

Augie Fantinus. (Foto: Munady)

Selesai semua urusan penyimpanan tas dan handphone, aku masih harus melewati mesin X-Ray sebelum benar-benar memasuki gedung. Lagi-lagi dalam hati ku berdecak kagum karena semua peralatan di rutan lebih canggih dari yang aku bayangkan sebelumnya.

Oh ya, setelah kuhitung-hitung, aku tadi harus melewati empat pintu penjagaan sebelum akhirnya digiring ke dalam sebuah ruangan tempat digelarnya konferensi pers 'Lagi-lagi Ateng'. Saat itu, mataku langsung tertuju kepada sosok Augie Fantinus yang sudah duduk bersama para pemain film lainnya.

Mereka adalah Soleh Solihun, Surya Saputra, Unique Priscilla, Julie Estele, dan Catherine Wilson. Terlihat pula istri Augie, Adriana Bustami, duduk manis di samping mereka.

Buatku Augie terlihat lebih kurus ketimbang sosoknya sebagai Ateng di film. Ya, maklum saja, sebelum syuting pria berumur 39 tahun ini harus rela menambah bobot tubuhnya hingga beberapa kilogram.

"Gue harus naikin berat badan dengan total 5 sampai 6 kg," ujarnya kala itu dalam sebuah wawancara.

Augie Fantinus di Rutan Salemba (Foto: Giovanni/kumparan)

Namun, kali ini dia tetap terlihat lebih matang dengan kumis dan potongan rambutnya yang lebih rapih. Saat melihat Augie tertawa lepas bersama teman-temannya, aku merasa ini seperti reuni kecil untuknya.

Ekspresi di wajahnya terlihat berbinar-binar seolah menikmati setiap detik obrolan yang keluar dari percakapan mereka.

"Bersyukur banget dan ini bukan settingan ya, jauh dari keluarga itu berat. Susah jauh dari anak. Hari ini bisa dikunjungi gue senang banget. Baru beberapa hari lalu gue dengar (para pemain mau datang) dan gue masih gemetaran. Biasanya kan istri yang jenguk, dan ini keluarga juga," ungkap Augie dengan mata berkaca-kaca saat ditanya perasaannya bisa bertemu dengan rekan-rekannya di film.

Augie Fantinus dan Istri di Rutan Salemba (Foto: Giovanni/kumparan)

Konferensi pers dilakukan di dalam salah satu ruangan. Panitia menyiapkan backdrop film, hingga ketika difoto, Augie seolah hadir di acara gala premiere film seperti biasanya. Ia juga tak memakai baju tahanan, melainkan kaos promosi film tersebut.

Augie terlihat sangat senang bisa bertemu langsung dengan teman-teman media dan para sahabatnya. Ia nampak seperti baru mendapatkan kebebasan berbicara lagi. Ya, selama ini Augie memang hanya bisa berkomunikasi kepada khalayak luas lewat surat tertulis.

Tentu kehadiran para pemain menjadi obat tersendiri bagi Augie. Ia sangat terharu bisa melihat sosok teman-temannya tersebut. Bahkan, Augie juga mengaku sampai tak bisa tidur menantikan hari ini.

"Gue enggak bisa tidur beneran saat tahu mau dibesuk. Senang banget karena ini pertama kali lagi ketemu setelah 3 bulan lebih," lanjutnya sambil tersenyum.

Beberapa kali, Augie terlihat menahan rasa haru. Mungkin ia tak pernah menyangka akan mendapat kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman yang seperti keluarga keduanya itu dengan situasi yang tak tersekat jeruji besi.

Augie Fantinus dan Julie Estelle di Rutan Salemba (Foto: Giovanni/kumparan)

Julie Estelle mewakili para pemain yang datang menjenguk Augie juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa bertemu lagi dengan pemeran Ateng tersebut.

"Tadi malam pas ada gala premiere dan konferensi pers, rasanya ada yang kurang. Makanya senang banget hari ini bisa ketamu Augie. Selama proses syuting kan kita juga selalu sama-sama, jadi udah seperti keluarga sekali," ungkap Julie.

Usai konferensi pers, Augie masih diberi kesempatan untuk sesi wawancara bersama aku dan teman-teman media lainnya. Augie bahkan sempat menepuk pahaku dan mengucapkan banyak terima kasih atas kunjunganku bersama teman-teman. Hal ini jujur membuatku sempat terharu.

Dalam sesi wawancara, pria yang juga berprofesi sebagai penyiar radio ini mengaku sering merasa down. Namun, kehadiran orang-orang yang ia sayang, seolah membuatnya bangkit lagi dari keterpurukan.

"Seringkali drop tapi karena keluarga dan sahabat kasih support, jadi tenang. Saya jadi mikir, Tuhan baik sekali sama saya (diberikan) banyak orang-orang yang sayang sama saya," tutur Augie.

Augie Fantinus. (Foto: Munady)

Sekitar sepuluh menit kami berbincang dengan Augie dan sang istri, kami pun harus pamit. Augie lagi-lagi tak berhenti mengucapkan banyak terima kasih. Dia juga tak segan mengajak kami bersalaman satu-satu usai wawancara sembari mengucapkan terima kasih.

Mungkin masih banyak cerita yang ingin kami dengar dari seorang Augie yang kini harus beradaptasi dengan lingkungan penjara dan orang-orang di dalamnya. Tapi, waktu jualah yang membuat pertemuan kami dengan Augie harus berakhir.

Ya, kami memang harus mematuhi jam kunjungan yang ada di Rutan Salemba. Karena itu, aku dan teman-teman bergegas untuk pamit dengan Augie dan para cast yang hadir.

Aku dan teman-teman harus kembali melewati pemeriksaan seperti awal kedatangan kami. Melewati 4 pintu penjagaan, mesin X-Ray, memberikan sidik jari, mengambil barang-barang di loker penitipan, dan mengembalikan kartu pengunjung dan menukar dengan KTP kami.

Satu hal yang tak akan aku lupakan dalam kunjungan peliputanku kali ini. Augie, sosok aktor yang memiliki karier luar biasa sebelum akhirnya tersandung masalah hoaks ini mengaku banyak belajar dari lingkungan rutan.

"Di sini, aku belajar ... Belajar sabar, mengasihi orang, ikhlas, dan balik lagi bersyukur," tutupnya.