Mimpi Indro 'Warkop' yang Belum Tercapai hingga Kini

8 Desember 2017 16:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indro Warkop (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Indro Warkop (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Aktor dan komedian senior Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro 'Warkop' mengaku dirinya tak pernah memiliki suatu obsesi. Laki-laki berusia 59 tahun itu membiarkan hal-hal dalam hidupnya mengalir sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
"Saya itu orang yang enggak punya obsesi, ya. Saya, tuh, ngalir aja. Ya, sudahlah, nanti pada saatnya Allah pasti akan memberikan... Banyak yang juga bilang 'kan, bahagia pada saatnya," ucap Indro saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (8/12).
Indro Warkop (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indro Warkop (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
Meski tak memiliki obsesi, Indro mengakui dirinya masih memendam suatu mimpi yang belum tercapai. Bintang film 'Warkop DKI Reborn' itu ingin menggelar pagelaran untuk mengenang grup lawak legendaris yang dinamakan Warung Kopi (Warkop) DKI.
"Sebetulnya, jujur ya, suatu saat, saya belum tahu kapan, saya pengin bikin pagelaran mengenang Warkop. Itu yang saya belum," ujarnya.
Indro ingin mengenang perjalanan Warkop yang dimulai dari radio hingga panggung pagelaran seni peran.
ADVERTISEMENT
"Jadi, pagelaran yang kayak dulu, kayak gitu, tapi lebih berbicara mengenai Warkop, orang-orang dekat Warkop, penghargaan Warkop terhadap siapa pun, penggemarnya, bahkan haters-nya, semua karena itu semua kami anggap, kami akomodir," tutur Indro.
Indro Warkop. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Indro Warkop. (Foto: Munady Widjaja)
"Aku pengin kasih penghargaan, misal pada orang yang enggak suka Warkop, teriak-teriak misalnya, dan itu kami perhatiin banget. Justru dari mereka kami belajar, itu misalnya. Ingin rasanya. Cuma, siapa, kapan, di mana, aku juga enggak perhatiin siapa aja," lanjutnya.
Meski demikian, belum terpikir dalam benak Indro mengenai konsep pagelaran tersebut. Hal tersebut masih menjadi mimpi yang hingga kini belum dapat diwujudkannya.