MUI Minta Program 'Pesbukers' Sahur dan Ramadhan Disetop

28 Mei 2019 20:57 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengisi acara 'Sahurnya Pesbukers'. Foto: Instagram @ekopatriosuper.
zoom-in-whitePerbesar
Para pengisi acara 'Sahurnya Pesbukers'. Foto: Instagram @ekopatriosuper.
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhir-akhir ini tengah menyoroti sejumlah program tayangan di televisi selama bulan Ramadhan. Dalam pengamatan dan aduan yang diterima dari masyarakat, MUI pun meminta agar program 'Sahurnya Pesbukers' dan Pesbukers Ramadhan yang tayang di ANTV, untuk disetop.
ADVERTISEMENT
Rupanya, permintaan MUI terhadap dua program tersebut bukan kali ini saja dilakukan. Namun, pada bulan Ramadhan tahun lalu, program tersebut juga nilai memiliki konten yang kurang baik untuk ditayangkan.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima kumparan, MUI menyoroti sejumlah adegan yang dilakukan pengisi acara dan dinilai tidak sopan.
Rapat Pleno ke-38 Dewan Pertimbangan MUI dengan agenda "Tindak Lanjut Tausiyah kebangsaan". Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Pesbukers Ramadhan pada tayangan 15 Mei 2019, menjelang buka puasa, misalnya, Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik memperlihatkan adegan yang tidak patut, apalagi dalam program yang diberi tajuk 'Ramadhan' ini, Raffi memeluk Zaskia, yang bukan istrinya, dari samping dan berkali-kali Raffi mencium tangan Zaskia Gotik," kata Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, Selasa (28/5).
Tak hanya itu, candaan dengan menghina fisik pengisi acara tersebut, dinilai juga tidak pantas untuk dipertontonkan di televisi.
ADVERTISEMENT
"Ada pula dialog berisi hinaan fisik. Misalnya ketika Zaskia mengatakan kepada lawan jenisnya, 'Heh, Lu yang bener aja. Lu gak sadar badan lu tuh kaya truk gandeng'," lanjutnya.
Penayangan 'Sahurnya Pesbukers' yang dimulai sekitar 02.00 WIB sampai 04.30 WIB, dianggap tidak pantas, lantaran momen itu merupakan waktu mustajab untuk munajat dan qiyamul lail.
"(Tapi) Diawali dengan tarian India, dengan menghadirkan penari-penari dari India, yang meliuk-liukan badan dan menonjolkan keseksian tubuh, dibawakan secara bersama oleh laki-laki dan perempuan," tutur KH Masduki.
Menurutnya, dari tahun ke tahun, 'Sahurnya Pesbukers' tidak ada perubahan. Masih menayangkan canda berlebihan, saling ejek, hina-menghina dan hura-hura. Busana sebagian para pemain wanita juga dinilai tidak patut karena mempertontonkan aurat.
ADVERTISEMENT
MUI juga menyoroti adanya penggunaan bahasa mesum pada dialog program televisi tersebut.
"Ada adegan pria berwajah India berperan sebagai tukang ojek yang mengantarkan Zaskia Gotik. Saat diminta bayaran, Zaskia bilang, tidak punya uang. 'Aku punyanya cuma cinta (sambil menggerakkan dan mengedepankan bagian dada). Atau, kita kawin saja'. Lalu duet ini berdansa," terangnya.
Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis. Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
Sepanjang Ramadhan ini, Tim Pemantau MUI yang berasal dari lima komisi: Infokom, Fatwa, Dakwah, Pendidikan, dan Kajian, kembali melakukan pemantauan, yang rutin dijalankan sejak 2007.
Sementara menurut Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis, setiap program televisi yang akan tayang pada bulan Ramadhan, telah mendapatkan edukasi, penyamaan persepsi tentang standar etik tayangan TV.
"Apalagi di bulan Ramadhan, telah dilakukan setiap menjelang Ramadhan, yang diselenggarakan KPI dan MUI. Untuk itu, MUI minta otoritas bidang penyiaran memberi sanksi berat pada dua program ini, dengan menghentikan program, mengingat tak terlihat adanya iktikad baik pembenahan," ujar KH Cholil Nafis.
ADVERTISEMENT
Atas adanya pelanggaran tersebut, MUI meminta kepada masyarakat untuk tidak menyaksikan program tersebut ketika tengah sahur atau berbuka puasa. MUI juga mengimbau agar dunia iklan tidak mendukung program yang tidak mendidik dan berselera rendah tersebut.
"Komisi I DPR yang membidangi penyiaran, perlu lebih serius menempuh langkah-langkah yang membuat industri televisi lebih mematuhi regulasi, nilai agama, dan asas-asas kepatutan dan kesopanan dalam masyarakat," tandas KH Cholil Nafis.
Sementara itu, kumparan juga telah mencoba menghubungi pihak ANTV, untuk dimintai keterangan soal pernyataan dari MUI tersebut. Namun hingga saat ini, belum mendapatkan respons.