'Opera Ainun' Libatkan Warga Binaan dalam Pementasan

16 Agustus 2018 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kisah cinta antara Presiden ketiga RI BJ Habibie dengan sang istri, Ainun, yang diangkat ke layar lebar dengan judul 'Habibie & Ainun' pada tahun 2012 sukses mencuri perhatian masyarakat. Kini, kisah mereka akan kembali ditampilkan di atas panggung opera yang bertajuk ‘Opera Ainun’.
ADVERTISEMENT
Opera tersebut dibuat dengan sudut pandang cerita dari sisi Ainun. Hal tersebut sengaja dilakukan agar cerita dari kedua pasangan tersebut seimbang. Karena sebelumnya, lebih banyak yang bercerita dari sudut pandang Habibie.
“Banyak hal yang tidak lengkap menceritakan tentang Bu Ainun, kebanyakan orang melihat glorifikasi Habibie, kita ingin membuat ini agak balance,” ujar Purwatjaraka sebagai pencipta lagu dan musik ‘Opera Ainun’, ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/8).
Hasri Ainun Habibie dan BJ. Habibie. (Foto: AFP/Oka Budhi)
zoom-in-whitePerbesar
Hasri Ainun Habibie dan BJ. Habibie. (Foto: AFP/Oka Budhi)
Pertunjukan opera sebenarnya masih terbilang jarang ada di Indonesia. Meski begitu, Purwatjaraka bersama pihak lain yang juga terlibat berani untuk membuat pertunjukan ini, karena ingin membuat terobosan baru. Mereka pun membuatnya dengan penuh keberanian dan perhitungan.
Purwatjaraka mengaku bahwa dirinya mendapat tantangan langsung dari Habibie untuk membuat pertunjukan opera tersebut. Selain itu, Habibie kerap memberikan beberapa usulan.
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
“Format opera itu banyak dikenal di Eropa, terutama Italia. Ada alasan tertentu yang membuat Pak Habibe dan kami sepakat membuat format itu, supaya mungkin kalau kita bawa ke luar (negeri) formatnya lebih dikenal orang banyak,” ucap Purwa.
ADVERTISEMENT
Menariknya, beberapa pemeran yang akan tampil dalam ‘Opera Ainun’ berasal dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Mereka berjumlah 19 orang, 10 orang pria dan 9 orang perempuan. Mereka berasal dari Lapas Cipinang, Rutan Pondok Bambu, dan dua Lapas yang berlokasi di Tangerang.
“Dalam suatu kerjasama itu kita ada sesuatu yang ingin dicapai, Second Chance (Foundation) ini yayasan yang ingin mengembangkan narapidana. Jadi, diberi kesempatan untuk bisa muncul,” bebernya.
Tim 'Opera Ainun' dan Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim 'Opera Ainun' dan Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Dipertunjukan tersebut, para WBP akan tampil sebagai ansambel. Purwatjaraka pun turun langsung saat para warga binaan menjalani casting. Dia mengungkapkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang baik.
So far, oke oke saja, karena untuk tuntutan peran yang akan dimainkan tidak seperti main cast harus jadi Ibu Ainun dan Pak Habibie, karena itu juga kan satu grade yang di atas. Tapi, (WBP) yang kita dapatkan juga enggak yang biasa saja, nyanyinya bagus,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
‘Opera Ainun’ digelar pada 15 dan 16 September 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pertunjukan berdurasi 144 menit itu diperankan oleh Farhan Purnama sebagai Habibie dan Andrea Miranda sebagai Ainun.
Selain itu, pertunjukan ini juga melibatkan Titien Wattimena sebagai penulis naskah dan Ari Tulang sebagai sutradara sekaligus koreografer.