Opick Rencana Gelar Konser Amal untuk Palestina di Hong Kong dan Qatar

Opick launching album "Allah Bersamamu" (Foto: Munady)

Palestina menjadi salah satu negara di muka bumi ini yang belum merdeka sepenuhnya. Kepedulian terhadap negara yang sedang dijajah itu pun mengalir dari berbagai negara muslim, termasuk Indonesia.

Banyak cara yang ditempuh berbagai kalangan masyarakat agar dapat membantu masyarakat Palestina. Salah satunya yaitu dengan menggelar konser amal yang dilakukan oleh musisi Melly Goeslaw dan pelantun lagu religi Opick.

Setelah sebelumnya mengadakan konser di beberapa tempat, baik di dalam maupun luar negeri, Opick dan Melly berencana masih akan menggelar konser amal tersebut ke lokasi yang belum sempat mereka kunjungi sebelumnya.

Opick saat ditemui di kawasan Cipinang. (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)

“Kita masih akan membuat konser 'Opick for Palestine' atau 'Opick dan Melly for Palestine', keliling ke mana-mana. Ada rencana di Korea, Qatar, kemudian di Hong Kong. Yang paling deket nih, di Madura, Aceh. Banyak deh,” ujar Opick saat ditemui di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (3/1) malam.

Pria kelahiran Jawa Timur itu berharap, konsernya bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. “Insyaallah jadi inspirasi ya, apa yang dilihat, dirasa, didengar tuh menjadi inspirasi,” kata pemilik nama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus itu.

Tak pernah terpikir oleh pelantun ‘Tombo Ati’ itu, untuk membuat lagu yang hanya memanfaatkan suatu peristiwa saja. Ia membutuhkan waktu yang lama untuk membuat lagu secara murni, bukan karena adanya kepentingan tertentu.

“Memang saya tidak biasa ketika melihat suatu kejadian, terus saya tulis jadi lagu. Misalnya, ada bencana. Takutnya saya numpang sama kesedihan orang lain atau numpang momen,” tutur Opick.

Opick launching album "Allah Bersamamu" (Foto: Munady)

“Biasanya saya kalau buat lagu itu kayak buat pusaka, kayak buat keris, lama banget gitu, harus murni, harus enggak ada kepengin kepentingan apapun jadi ikhlas,” sambungnya.

Bekerja sama dengan Sahabat Palestina Memanggil (SPM), pria berumur 43 tahun itu ingin membuat sarana pendidikan dan kesehatan di Palestina, dari hasil konser amalnya tersebut.

“Kita bilang sama Sahabat Palestina (Memanggil), 'Mungkin enggak sih, konser ini nanti bisa menghasilkan sekolah di sana? Kita buat sekolah, rumah sakit sendiri, tapi atas bendera Indonesia?'” imbuhnya.