Oprah Winfrey: yang Kaya, yang Banyak Beramal

11 Juli 2017 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oprah Winfrey (Foto: Instagram/@oprah)
zoom-in-whitePerbesar
Oprah Winfrey (Foto: Instagram/@oprah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tumbuh di lingkungan yang miskin dan keras tanpa kasih sayang ayah, adalah sebagian kecil dari cobaan hidup yang harus dilalui Oprah Winfrey hingga masa remaja. Oprah juga mengalami pelecehan seksual dari sepupu, paman dan teman keluarganya sejak usia 9 tahun.
ADVERTISEMENT
Ibu Oprah, Vernita Lee, sudah kepayahan mengurus Oprah dan saudarinya, Patricia, di lingkungan yang tidak sehat. Lee kemudian mengirim Oprah ke Nashville, Tennessee, untuk tinggal bersama lelaki yang dipercaya menjadi ayah biologisnya, Vernon Winfrey.
Vernon yang pernah mengabdi di militer, menerapkan disiplin tinggi untuk Oprah dan mendorongnya untuk mengutamakan pendidikan. Seperti kata orang bijak, Anda tak bisa memilih lahir dari orangtua seperti apa, tetapi Anda bisa berusaha dan memutuskan untuk menjadi apa. Pendidikan adalah salah satu kunci menggapai impian.
Prestasi Oprah di sekolah cukup baik. Saat SMA, dia masuk dalam kelompok pidato di East Nashville High School dan sempat mendapat peringkat kedua dalam kejuaraan nasional pidato interpretasi dramatis. Setelah memenangkan sebuah kontes pidato, Oprah mendapatkan beasiswa penuh di Tennessee State University. Di sana ia belajar ilmu komunikasi sambil bekerja di supermarket.
ADVERTISEMENT
Oprah Winfrey (Foto: Instagram/@oprah)
zoom-in-whitePerbesar
Oprah Winfrey (Foto: Instagram/@oprah)
Ketika berusia 17 tahun, Oprah memenangkan kontes kecantikan Miss Black Tennessee. Dia juga menarik perhatian radio lokal yang mempekerjakannya sebagai pegawai paruh waktu di bagian pemberitaan, hingga tahun kedua kuliah.
Pilihan karier Oprah di media tak mengagetkan neneknya, Hattie Mae. Sejak dulu sang nenek sudah memperhatikan bakat Oprah untuk berbicara di atas panggung. Saat kecil, Oprah bermain dengan bonekanya sambil melakukan wawancara. Oprah pun mengakui pengaruh neneknya dan mengatakan bahwa Hattie mendorongnya untuk berbicara di hadapan banyak orang dan “memberikan selemen positif terhadap diriku sendiri.”
Oprah kemudian bekerja sebagai pembawa berita malam di WLAC-TV di Nashville. Kariernya semakin menanjak saat perusahaan televisi dari Atlanta menawakan posisi lebih baik dengan gaji 4 kali lipat.
ADVERTISEMENT
Manajernya di Nashville mencoba untuk mempertahankan Oprah sambil berkata, “Kamu tidak mengetahui apa yang kamu tidak ketahui. Kamu harus bertahan di sini sampai kamu bisa menulis lebih baik, sampai kamu menyempurnakan karyamu sebagai jurnalis.”
Oprah memutuskan bertahan karena instingnya berkata demikian. “Aku bisa merasakannya dalam diriki bahwa apa yang dia katakan benar.”
Oprah Winfrey (Foto: Oprah/instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Oprah Winfrey (Foto: Oprah/instagram)
Lalu setelah 25 tahun pengalaman, Oprah mendirikan kerajaan bisnisnya sendiri. Menurut Forbes, kekayaannya saat ini mencapai Rp 3 miliar atau sekitar Rp 40,1 triliun, yang berasal dari Oprah Winfrey Show, Harpo Productions, dan Oprah Winfrey Network.
Banyak Beramal untuk Pendidikan
Oprah mendirikan Oprah’s Angel Network pada 1998, yang meminta para penonton setia acaranya untuk melakukan donasi sekaligus waktu. Imbauan tersebut mengumpulkan US$ 3,5 juta, yang disalurkan untuk 150 beasiswa senilai US$ 25 ribu dan mengumpulkan 15 ribu relawan untuk membangun rumah bagi Habitat for Humanity.
ADVERTISEMENT
Sebelum organisasi itu menghentikan penerimaan donasi pada 2010, mereka sudah mengumpulkan lebih dari US$ 80 juta yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Sekitar US$ 11 juta diberikan untuk korban Badai Katrina dan Rita, dan Oprah menambah donasi US$ 10 juta dari kantong sendiri. Organisasinya juga membantu membangun 60 sekolah di 13 negara, serta menyediakan buku dan seragam.
Saat ini semua kegiatan amalnya dikelola Oprah Winfrey Charitable Foundation.
Oprah mengatakan bahwa dirinya cukup naif saat pertama kali mengalokasikan sedikit dari kekayaannya untuk amal. Saat itu dia banyak mengalirkan dana untuk tujuan yang baik, tetapi programnya tidak efektif. Hingga kemudian Oprah mengambil kesimpulan: “Sebelum kamu menolong orang lain, kamu harus membantu mereka mengubah dirinya sendiri.”
ADVERTISEMENT
“Jika kamu tidak bisa terhubung dengan itu, maka kamu kalah dan mereka kalah,” kata Oprah saat menjadi pembicara di Stanford Graduate School of Business.
Oprah yang lahir pada 29 Januari 1954 ini pernah menghabiskan 10 hari di kediaman Nelson Mandela, Presiden Berkulit Hitam Pertama Afrika Selatan. Mereka banyak berbicara tentang bagaimana pendidikan berperan penting untuk pengembangan karakter yang bisa membawa orang-orang keluar dari garis kemiskinan.
Suatu hari saat Oprah dan Nelson membaca koran, Oprah mengatakan bahwa dia tertarik membangun sekolah suatu hari nanti. Nelson langsung mengambil teleponnya dan menghubungi Menteri Pendidikan. “Kemari sekarang, Oprah ingin membangun sekolah.”
Kemudian lahirlah Oprah Winfrey Leadership Academy for Girls yang dibuka pada 2007 di Afrika Selatan. Menurut Forbes, Oprah sudah memberikan US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun untuk pendidikan hingga 2012, termasuk 400 beasiswa di Morehouse College. Misinya adalah memberikan akses pendidikan berkualitas kepada murid-murid kulit hitam yang tidak beruntung.
ADVERTISEMENT