Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Awal pekan ini, publik dikejutkan dengan tewasnya idol Korea, Sulli. Dia memutuskan untuk bunuh diri karena depresi akibat sering mendapatkan cyber bullying.
ADVERTISEMENT
Apa yang dialami oleh Sulli hanya satu dari sekian juta kasus yang dialami orang-orang di seluruh dunia. Banyak orang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tak kuat mendapatkan hujatan dari orang-orang di sekitarnya.
Berangkat dari isu tersebut, aktris sekaligus penyanyi, Ariel Tatum , menggelar seminar tentang kesehatan mental bertajuk 'Let's End the Shame'. Ia ingin mengajak orang-orang lebih terbuka tentang kesehatan mental lewat acara ini.
"Aku pengin kasih tahu pengetahuan dasar tentang self love. Gimana caranya bedain kita stres dan saat kita sedang normal," ucap Ariel Tatum dalam seminar 'Let's End the Shame' yang digelar di Graha Niaga, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10).
Pemain film 'Oh Baby' ini sebenarnya sudah merasakan ada yang salah dengan dirinya sejak usianya masih belasan tahun. Namun, dia baru berani membukanya di hadapan publik baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
"Aku mau buka diri karena di satu sisi aku bangga liat perubahan generasi aku yang mau terbuka soal kesehatan mentalnya. Aku tersentuh dan, 'oh kayaknya sudah saatnya gue harus terbuka tentang what I've been through and do something about it'," jelas Ariel Tatum .
"Aku mau mematahkan itu sendiri, makanya aku bilang 'let's end the shame'. Sudahi rasa malu untuk bahas kesehatan mental," imbuhnya.
'Let's End the Shame' merupakan seminar awal tentang kesehatan mental yang dilakukan oleh Ariel Tatum. Ke depannya, Ariel memiliki rencana untuk membuat sejumlah workshop yang lebih dekat.
"Aku berencana buat workshop yang lebih intimate untuk tema yang lebih mengerucut. Seperti bagaimana menghadapi bully keseharian, bagaimana untuk tetap self love dan bagaimana hadapi kekerasan dalam rumah tangga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT