Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Perbedaan Proses Syuting Dulu dan Sekarang Menurut Slamet Rahardjo
6 Maret 2018 12:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Dulu pakai (pita) seluloid, itu mahal sekali. One take itu enggak akan terjadi kalau enggak ada latihan panjang,” ujar Slamet saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Di awal kariernya, pemain film 'Filosofi Kopi' tersebut harus menghabiskan waktu yang cukup lama untuk berlatih akting, untuk meminimalisir pengulangan dalam pengambilan gambar.
“Kami punya waktu satu bulan untuk latihan (akting), karena kalau sudah di take separuh jalan, terus kita lupa dialog, (pembuat film akan) bangkrut,” ucap Slamet.
Seiring berjalannya waktu, teknologi pun berkembang semakin pesat, dan proses syuting di masa kini juga tak terlalu rumit seperti dahulu kala. Namun, menurut Slamet, kemudahan tersebut tak bisa dimanfaatkan dengan semena-mena.
“Teknologi maju hanya untuk membuat praktis, tapi bukan untuk menggampangkan suatu hal kayak, 'Ah, salah dialog dikit, ‘kan bisa diulang'. Nah, kurang ajar kalau yang kayak gitu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya merasakan perbedaan saat proses syuting berlangsung saja, namun kakak kandung dari Eros Djarot ini juga harus beradaptasi dengan aktor maupun aktris yang memiliki usia jauh di bawahnya. Meski demikian, Slamet tak menemukan hambatan yang berarti untuk bisa berbaur dengan mereka.
"Saya ‘kan ada anak juga di rumah, apa bedanya sama mereka? Masa saya enggak kenal generasi muda,” ucapnya mengakhiri perbincangan.