Perusahaan Riset Alien Tom DeLonge (Masih) Rugi Rp 569 Miliar

18 Oktober 2018 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tom DeLonge kini sibuk mempelajari alien (Foto: Instagram @tomdelonge)
zoom-in-whitePerbesar
Tom DeLonge kini sibuk mempelajari alien (Foto: Instagram @tomdelonge)
ADVERTISEMENT
Seberapa jauh kamu rela berkorban untuk hobi? Musisi Tom DeLonge menghabiskan waktu, biaya dan tenaga yang enggak main-main untuk mempelajari alien dan UFO.
ADVERTISEMENT
Hobi mantan personel band Blink 182 untuk mempelajari UFO dan alien sudah bertransisi menjadi obsesi. Tapi bukan Tom namanya kalau tak bisa mengubah obsesi menjadi karya.
Bersama penulis laris New York Times, A.J. Hartley, Tom mengeluarkan novel fiksi ilmiah berjudul 'Sekret Machines: Chasing Shadow' pada 2016. Tahun ini ia juga akan merilis novel keduanya yang berjudul 'Sekret Machines: A Fire Within'.
Sudah 3,5 tahun Tom DeLonge meninggalkan Blink 182, dan dia mendedikasikan hampir semua waktunya untuk membuktikan bahwa ‘kita tidak sendirian di alam semesta ini’. Musisi berusia 42 tahun itu kemudian mendirikan organisasi  To the Stars Academy of Arts and Sciences.
Harus diakui bahwa Tom punya hobi yang mahal. Dan hobi itu bisa menjadi bencana apabila pelantun ‘What’s My Age Again?’ itu tak segera bertindak.
ADVERTISEMENT
Menurut Komisi Keamanan dan Pertukaran Amerika Serikat, keuangan To the Stars Academy of Arts and Sciences mengalami defisit mencapai USD 37,4 juta atau sekitar Rp 569 miliar. Sebagian besar biaya operasional berhubungan dengan riset dan eksperimen. Selain itu, defisit juga dihitung dari jumlah insentif saham yang dijatahkan untuk karyawan.
Informasi ini meningkatkan kekhawatiran pada keberlangsungan To the Stars Academy of Arts and Sciences. Selama ini organisasi tersebut mengandalkan pemasukan dari menjual merchandise, serta sumbangan donatur yang tertarik atau percaya pada keberadaan alien. Hingga saat ini, sudah ada 2.547 investor yang menanamkan modalnya.
Namun, Tom merasa banyak yang salah mengartikan laporan Komisi Keamanan dan Pertukaran Amerika Serikat. Penerima penghargaan UFO Researcher of the Year Award 2017 itu menegaskan bahwa organisasinya bukan berutang, tetapi memang memberikan kompensasi saham sama seperti start-up lainnya.
ADVERTISEMENT