Pesan Deddy Mizwar untuk Artis-artis yang Ikut Nyaleg

Deddy Mizwar (Foto: Munady)

Aktor sekaligus politikus Deddy Mizwar pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat untuk periode 2013-2018. Meski kalah dalam pemilihan Gubernur lalu, hal itu tidak membuat Deddy berhenti berpolitik. Menurutnya, untuk terjun ke politik tidak harus menjadi pejabat publik.

"Ke politik ya, terus. Tapi, tidak harus jadi pejabat publik, kan. Berpolitik itu sebagai salah satu sarana perjuangan, sama saja dengan film, kan," kata Deddy saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (21/8).

Pria berusia 63 tahun ini mengaku bukan pemburu kekuasaan. Sebab, ia merasa sudah banyak yang terjun menjadi caleg. Fenomena banyaknya artis yang maju menjadi caleg juga dirasa biasa dan sah-sah saja.

Pemain sinetron 'Lorong Waktu' ini kemudian berpesan untuk para artis yang menjadi caleg, terutama mereka yang terjun di dunia film. Sebab, selama beberapa tahun ini, tidak ada regulasi atau tokoh yang hadir dan berjuang untuk bidang perfilman.

"Sementara film perlu diregulasi, bioskop semakin banyak, begitu pula sineas-sineasnya semakin banyak. Tapi, saya lihat setelah undang-undang 2009 itu belum ada lagi yang namanya regulasi di bidang perfilaman. Bahkan, menjalankan undang-undang perfilman saja belum dilakukan seoptimal mungkin, perlu ada regulasi yang tepat," ucap Deddy Mizwar.

Deddy Mizwar (Foto: Munady)

Tak lagi menjadi wakil gubernur, membuatnya menjadi lebih bebas terjun ke dunia hiburan. Ia mengatakan, bisa bermain dan membuat film. Sebab, ketika menjadi pelayan publik dan bermain film, ia mendapat banyak kritik.

Deddy sudah mulai berencana membuat sebuah karya di industri film Tanah Air. Namun, hal itu belum mau dibocorkan dirinya untuk saat ini. "Insyaallah (mulai bikin film). Belum bisa dibocorkan," jelasnya sambil terkekeh.

Sementara itu, bintang film 'Nagabonar' ini tengah terlibat sebagai Executive Producer dalam film televisi (FTV) Sinema Wajah Indonesia berjudul 'Lubang Tikus'. Terlibat dalam film televisi yang sarat akan kritik sosial, Deddy menyatakan bahwa dia tidak takut akan menimbulkan pro dan kontra.

"Ini bukan ngarang diambil dari fakta-fakta yang ada. Walaupun memang ada penurunan, ada kebaikan, tapi kenyataannya memang wajah kita masih seperti ini. Setelah kita melihat, jangan menutup yang ada. Tapi juga rasa nasionalisme ini harus lebih tinggi daripada problem kita," tutup Deddy Mizwar.