Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pesan Puteri Indonesia 2016 sebagai Duta Anti Narkoba
27 Maret 2017 16:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Belakangan dunia hiburan tengah digegerkan dengan kasus penyalahgunaan narkoba yang menyeret beberapa nama musisi dan artis Ibu Kota. Sebut saja musisi Andhika 'The Titans' dan Ridho Rhoma yang baru-baru ini tertangkap tangan karena mengkonsumsi narkoba.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi tersebut, Kezia Warouw, Puteri Indonesia 2016, sekaligus Duta Anti Narkoba 2016 mengaku sangat sadar akan bahaya narkoba bagi kehidupan bangsa ini. Apalagi kebanyakan pengguna narkoba adalah generasi muda yang notabenenya adalah penerus kemajuan bangsa ini.
"Dan tetap selalu pegang teguh pada pendirian pada agama masing-masing, karena itu yang dapat menguatkan kita di manapun kita berada dan setop narkoba. Jadilah orang yang berprestasi dan membanggakan bangsa dan negara," lanjut wanita berusia 25 tahun tersebut ketika ditemui di BNN, Senin (27/3).
Menurutnya, kasus-kasus selebriti yang terjerat narkoba juga merupakan sebuah peringatan keras untuk dirinya sebagai seorang publik figure. Baginya, peran keluarga sangat penting dalam pencegahan penggunaan narkoba.
"Saya adalah publik figure dan yang menjadi alasan membentengi diri adalah keluarga. Karena peran keluarga sangat penting. Sangat mampu membentengi diri dari hal negatif, termasuk narkoba. Kita harus selalu saling mengingatkan, Kezia manusia biasa bukan malaikat, tapi peran penting orang terdekat sangat dibutuhkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pekerjaan di dunia entertainment saja yang rentan terhadap penyebaran narkoba, tapi setiap pekerjaan pasti memiliki resiko masing-masing.
"Setiap pekerjaan, profesi apapun itu pasti ada konsekuensinya, dan kita harus tau resiko apa yang kita perbuat. Dibutuhkan orang terdekat untuk memberikan warning pada kita," ucapnya.
Baca Juga:
Beberapa waktu lalu, gadis berdarah Manado tersebut juga sempat terjun langsung ke tempat rehabilitasi orang-orang yang bergantung pada narkoba.
"Pernah (ke tempat rehabilitasi) itu ada beberapa dalam masa rehabilitasi, di situ kita lebih tertutup dan tidak mau memperlihatkan mereka. Kita sempat bicara, alasan mereka terjebak, ada yang ingin coba-coba, dan ada yang enggak tau. Langkah kami ya dari orang sekitar, ada teman yang pernah makai, direhabilitasi dan itu jadi peringatan bagi saya juga. Teman banyak, networking dan karakter orang terdekat banyak, ya tetap saling mengingatkan untuk memperbaiki diri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Kezia bersama teman-temannya sedang berusaha untuk melakukan penyuluhan dengan berbagai cara, agar masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, tak mudah tergiur untuk mengkonsumsi barang haram tersebut.
"Pastinya kita mendekatkan diri dengan generasi muda. Saya dan teman-teman saya, baik yang belum atau sudah menjadi pemakai, kita harus mengingatkan walaupun tidak menggurui, lebih baik teguran yang nyata daripada kasih yang terselubungi. Di sini, Kezia pilih menegur secara langsung, karena kita sayang, kita peduli pada orang yang kita nasehati. Menegur dengan kasih, dengan sopan, enggak menuduh, secara perlahan bahwa kita peduli kepada mereka," jelas alumni Universitas Esa Unggul tersebut.
Lantas apakah Kezia punya batasan dalam pergaulannya sehari-hari?
"Untuk batasan sih enggak ada, itu tergantung pribadi masing-masing. Tapi tetap ada batasan dan koridor yang positif dalam bergaul yah," tutupnya.
ADVERTISEMENT