Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Memutuskan pindah rumah, rupanya tidak menjadi solusi bagi Ruben Onsu untuk dapat terhindar dari teror-teror aneh yang menerpa keluarganya. Ruben yang saat ini pindah ke salah satu apartemen mengatakan keluarganya masih suka terganggu.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat ia dan sang istri, Sarwendah khawatir karena mereka baru saja memiliki bayi berusia 2 bulan.
"Ketika malam, itu datang kembali bau busuk di kamar, itu (bau) dahsyatnya bukan main. Dia (Sarwendah) berpikir bagaimana ada bayi di dalamnya," ujar Ruben Onsu ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
"Intinya adalah, saya sudah melakukan pindah tempat kan, dan itu tetap terjadi. Jadi ternyata dunia yang memang tidak terlihat, itu tetap nyata, gitu," sambungnya.
Tak hanya Ruben, Sarwendah, dan anaknya Thalia yang merasakan teror tersebut, mertua Ruben juga mengalaminya. Mereka saat ini tinggal bersama Ruben dan Sarwendah.
"Dan mereka yang ngalamin kejadian demi kejadian sendiri. Jadi tidak hanya saya dan Wenda, tapi papi mami saya juga. Ya kasihan kan mereka sudah tua, mereka jadi enggak bisa tidur. Jadi saya bersyukur sih, saya sama Tuhan masih dikasih cobaan. Sisi baiknya di situ," tuturnya seraya berusaha tegar.
Presenter 'Brownis: Obrolan Manis' itu sebelumnya sempat merasa lega. Teror itu sempat hilang ketika Sarwendah hamil anak keduanya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin pada saat kehamilan kan posisi ibunya dalam keadaan mengandung, suci, ada bayi lagi, dalam keadaan bersih ya. Ini saya enggak ada konsultasi, pikiran saya saja. Karena selama Wenda hamil, jujur saja enggak ada apa-apa. Bruk, saja bagai kehidupan baru yang fresh, saya bisa tidur lagi, ini lagi. Sekarang kembali lagi, begitu lagi," ucapnya sembari menghela napas panjang.
Ruben kini tetap berusaha untuk mengontrol pikiran dan perasaannya, agar tidak terus-terusan dihantui ketakutan dari teror yang masih mengganggu kehidupan keluarganya.
"Jadi tinggal bagaimana batin saya meyakini (itu ada). Tapi kalau saya tetap, 'Ah masa sih, masa sih', walaupun itu saya tahu bahwa itu (teror) ada," imbuh Ruben Onsu .