Pusakata Rilis Album 'Dua Buku'

30 Juli 2019 10:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Is Pusakata. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Is Pusakata. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah hengkang dari Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad alias Is masih meneruskan eksistensinya di dunia tarik suara. Ia bersolo karier dengan menggunakan nama panggung Pusakata.
ADVERTISEMENT
Pusakata telah merilis empat single, yakni ‘Cemas’, ‘Kehabisan Kata’, ‘Jalan Pulang’, dan ‘Kumpul Famili dan Teman’. Kini Pusakata mengeluarkan karya terbaru.
Pusakata mengeluarkan single ‘Kita’ yang menjadi petanda perilisan album bertajuk ‘Dua Buku’. Album tersebut dirilis tepat hari ini. Dalam siaran pers yang diterima kumparan, Pusakata menceritakan mengenai album ‘Dua Buku’.
Penampilan Pusakata di Prambanan Jazz Festival 2019 hari kedua, di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (6/7). Foto: Hazliansyah/kumparan
Pusakata mencurahkan segenap cipta, rasa dan karsanya dalam album ‘Dua Buku’. Kisah yang diangkat di album tersebut berangkat dari pengalaman pribadi Pusakata.
Dalam lagu ‘Cemas’, misalnya. Pusakata memotret anak-anak yang menjadi korban perang, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan seksual. Anak-anak tersebut sebenarnya ingin kabur dari situasi itu. Namun, mereka bingung harus lari ke mana.
“Saya membuat lagu ini dengan tiga bagian. Di depan ada kecemasan, di tengah ada melodi manis yang membungkus refrain, dan di bagian akhir ada ketakutan. Soalnya ke manapun mereka lari, anak-anak akan tetap (merasa) dihantui,” kata Pusakata, Selasa (30/7).
ADVERTISEMENT
Menurut Pusakata, album ‘Dua Buku’ lahir dari pemikiran sederhana. Enggak ada gagasan yang terlalu rumit dalam musiknya. Lewat lagu-lagu di album itu, para pendengar diajak untuk menyelami sebuah cerita.
Pusakata berharap album ‘Dua Buku’ bisa menjadi obat rindu bagi para penggemar terhadap karya-karyanya. “Semoga album ini juga bisa memberikan warna bagi kanvas musik Indonesia,” tutupnya.