Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Duka mendalam tengah dirasakan oleh keluarga besar Rudy Badil . Pendiri Warkop DKI ini mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (11/7). Rudy meninggal dunia akibat pecah pembuluh darah dan terjatuh di kamar mandi.
ADVERTISEMENT
Rudy yang memiliki riwayat penyakit stroke itu meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dibawa ke RS Pondok Indah Bintaro, lalu dirujuk ke RS Hermina Depok.
"Kalau dugaan kita sementara, dia jatuh di kamar mandi itu karena pembuluh darahnya pecah dulu baru dia jatuh. Jadi bukan jatuh baru pecah. Emang ada riwayat stroke," ungkap Banu, putra Rudy Badil, saat ditemui di Rumah Duka Dharmais Jakarta.
Sebagai anak satu-satunya, Banu mengenang sosok Rudy sebagai ayah yang galak dan tegas. Selain itu Rudy juga cukup dikenal di kalangan wartawan dan pendaki gunung.
Banu mengatakan satu-satunya hal yang akan dirindukan dari sosok Rudy adalah caranya mendidik anak.
"Dia ngajarin saya jadi orang yang keras, saya anak tunggal. Sama ya ngajarin cara nulis yang bener gimana, sampai akhirnya saya bisa jadi wartawan juga sampai sekarang meski saya enggak sehebat beliau," katanya.
Namun, penyesalan yang paling mendalam yang saat ini Banu rasakan adalah tidak sempat menikah dengan disaksikan sang ayah.
ADVERTISEMENT
Ya, rencananya Banu memang akan melepas masa lajangnya bulan depan. Bahkan, ia juga sudah berencana mempercepat rencana pernikahannya agar sang ayah bisa tetap menyaksikan meski dalam kondisi koma.
"Tadinya rencananya mau dipercepat jadi hari Jumat besok. Rencananya saya mau dinikahkan di ICU, di depan beliau yang masih koma. Ya, ternyata yang di atas berkehendak lain," tutup Banu dengan nada tercekat.