Respons Ahmad Dhani Soal Sindiran Pedagang Barang Antik Cikapundung

14 Juni 2018 16:57 WIB
Ahmad Dhani (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Dhani (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Permasalahan utang yang melilit musisi Ahmad Dhani kembali menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dibuat geger dengan pengakuan seorang pedagang barang antik di Pasar Cikapundung, Bandung.
ADVERTISEMENT
Pedagang tersebut mencurahkan isi hatinya dalam sebuah tayangan video dan menagih utang kepada Dhani terkait transaksi penyelesaian transaksi pada tanggal 23 April 2016. Cara tersebut dilakukan oleh pedagang ini karena jalur komunikasi lain ke Dhani tidak membuahkan hasil.
Meski, setelah video tersebut viral dan Dhani diketahui mengutus seorang asisten ke Pasar Cikapundung untuk mencicil utangnya tersebut, namun rupanya masalah ini belum selesai. Para pedagang Cikapundung kembali menagih utang ke Dhani.
Masih melalui tayangan video yang diunggah dalam YouTube Channel 'Pasar Antik Cikapundung' pada 9 Juni lalu, salah satu pedagang kembali menyuarakan isi hatinya.
Lelaki dengan pakaian berbusana hijau itu mengatakan bahwa baru-baru ini para pedagang di pasar lawas Cikapundung baru saja merayakan hari 'ulang tahun' Ahmad Dhani yang kedua. Tentunya, ini sebagai sindiran halus dari para pedagang terkait utang Dhani yang telah menunggak selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, bapak lima anak ini merasa para pedagang tersebut membalas semua kesetiaannya yang gemar belanja barang antik dengan sikap yang kurang menyenangkan. Dhani menyebut ibarat air susu dibalas dengan air tuba.
"Selama ada Pasar Cikapundung, saya sudah belanja mungkin lebih dari Rp 1 Miliar. Tapi anehnya, hanya gara-gara kurang Rp 50 juta, mereka mengolok-olok melalui video," ungkap Dhani melalui pesan singkat kepada kumparan, Kamis (14/6).
Lebih lanjut, Dhani mengatakan bahwa biasanya jika ada kekurangan pembayaran terkait transaksi barang antik, maka para pedagang pun memilih untuk menagih langsung ke rumahnya hingga semua lunas dibayar.
Ahmad Dhani dan Dul di PN Jaksel (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Dhani dan Dul di PN Jaksel (Foto: Munady)
Namun, pelantun 'Pupus' ini tidak mengetahui alasan apa yang membuat pedagang ini lebih memilih untuk membuat video dan disebarluaskan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang enggak tahu kenapa, mereka tidak berusaha menagih ke rumah. Mungkin mau promosi Pasar Cikapundung pakai nama saya atau ada yang menunggangi untuk sekadar membunuh karakter. Karena dealer saya di sana, sampai menangis ke saya, melihat perlakuan mereka kepada saya," beber Dhani.
Suami dari Mulan Jameela ini mengaku memang biasa membayar melalui seorang dealer bernama Ari. Dhani juga mengklaim bahwa kekurangan pembayaran sebesar Rp 50 juta itu sangat kecil dibandingkan jumlah uang yang telah ia keluarkan selama ini untuk belanja di Pasar Cikapundung. Apalagi saat ini barang antik sudah lesu pembeli.
"Dan saya adalah pelanggan uang tidak pernah menawar. Mudah-mudahan dengan pemberitaan ini Pasar Cikapundung jadi tambah terkenal dan banyak pembeli. Kami doakan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sindiran halus dari para pedagang tersebut terekam dalam tayangan bertajuk 'Beberapa Pedagang Pasar Antik Cikapundung Menagih HUT Ahmad Dhani. Salam Revolusi Indonesia!'
"Melalui video ini kami ingin menyampaikan bahwa baru-baru ini kami para pedagang di Pasar Barang Lawas Cikapundung, telah melaksanakan peringatan hari ulang tahun Mas Ahmad Dhani yang kedua. Seperti apa ulang tahunnya silakan simak tayangan videonya," ungkap pedagang pasar Cikapundung.
Video tersebut kemudian menayangkan sebuah momen pada tanggal 7 Juni 2018, dimana semua pedagang berkumpul dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Dalam video itu juga terlihat sebuah kue coklat lengkap dengan lilin berbentuk angka 2 di atas meja.
Mereka kemudian bernyanyi dengan diiringi tepuk tangan dan saxophone. Lucunya, mereka mengubah sedikit lirik lagu tersebut di bagian reff dengan sebuah kalimat bernada sindiran untuk pentolan band Dewa 19 itu.
ADVERTISEMENT
"Bayar utangnya, bayar utangnya sekarang juga. Sekarang juga, sekarang juga," ungkap mereka dengan bersorak.