Roy Marten dan Ray Sahetapy, Siapa Aktor Senior Favorit Kamu?

20 Desember 2017 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roy Marten dan Ray Sahetapy (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Roy Marten dan Ray Sahetapy (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Pecinta film Indonesia sepertinya sudah tidak asing lagi dengan nama Roy Marten dan Ray Sahetapy. Sepak terjang mereka di dunia akting tidak perlu diragukan lagi. Keduanya sudah bermain dalam puluhan judul film, hingga menembus pasar internasional.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Roy dan Ray masih eksis di industri hiburan Tanah Air. Usia yang sudah senja tak menjadi penghalang bagi mereka untuk berkarya.
Roy Marten kini berusia 65 tahun (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Roy Marten kini berusia 65 tahun (Foto: Munady)
Pertama, mari kita bahas mengenai Roy. Sebelum menjadi seorang aktor, pria berusia 65 tahun ini memulai kariernya sebagai seorang peragawan di kota kelahirannya Salatiga.
Nama Roy mulai dikenal di dunia hiburan Tanah Air semenjak tahun 1970-an. Namanya melambung setelah bermain dalam film 'Cintaku di Kampus Biru' pada tahun 1976.
Tahun 1977, Roy membintangi film terbanyak sepanjang kariernya. Pada tahun itu, ia main dalam 12 judul film, antara lain 'Badai Pasti Berlalu' dan 'Akibat Pergaulan Bebas'. Di tahun yang sama ia memperoleh Piala Djamaluddin Malik FFI 1997 sebagai Pemain Muda Penuh Harapan.
ADVERTISEMENT
Kepiawaian Roy dalam memerankan sosok playboy tidak usah diragukan lagi. Dalam beberapa film yang ia bawakan, Roy dipercaya memerankan karakter sebagai seorang playboy. Pengagum Sophan Sophian ini juga termasuk 'The Big Five' bersama Yati Octavia, Robby Sugara, Doris Callebaute, dan Yenny Rachman. Mereka disebut 'The Big Five' karena memperoleh honor Rp 5 juta ketika bermain dalam satu judul film.
Roy sempat merasakan pasang surut dunia perfilman Indonesia. Alhasil pemilik nama asli Wicaksono Abdul Salam ini, merambah dunia sinetron. Ia membintangi belasan judul sinetron, seperti 'Bella Vista', dan 'Hanya Kamu'.
Di era 2000-an, Roy juga sempat bermain dalam film yang sukses diterima oleh penikmat film Indonesia, seperti 'Catatan si Boy' yang dirilis pada tahun 2001 dan 'The Raid 2: Berandal' dirilis tahun 2014. Bahkan, 'The Raid 2' berhasil mengantongi penghargaan sebagai Best Movie Of The Year di Indonesian Choice Awards 2014. Ia sempat menjabat sebagai ketua Persatuan Artis Sinetron Indonesia (PARSI).
ADVERTISEMENT
Walaupun dengan segudang kesuksesan, suami Anna Maria ini, tidak lepas dengan kasus hukum. Roy tersangkut kasus narkoba sebanyak dua kali. Ia pun harus merasakan tinggal di balik jeruji besi pada tahun 2006 dan 2007.
Ray Sahetapy (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ray Sahetapy (Foto: Munady Widjaja)
Nama Ray tidak kalah tenar dari Roy. Baru-baru ini Ray dipercaya berperan sebagai ayah penyanyi kawakan Chrisye, di film 'Chrisye' yang tayang pada 7 Desember lalu.
Lahir dengan nama Ferene Raymond Sahetapy, ia dibesarkan di salah satu panti asuhan yang ada di kota Surabaya. Setelah lulus dari kuliahnya di Institut Kesenian Jakarta pada 1977, ia memulai kariernya dengan bermain dalam film 'Majalah Gadis' arahan sutradara Nya' Abbas Akup.
Hingga saat ini, ia telah bermain dalam puluhan judul film. 'Noesa Penida' yang dirilis pada 1988 menjadi salah satu film yang sukses ia perankan. Melalui film garapan Galeb Husen dan ditulis Asrul Sani itu, Ray sempat dinominasikan sebagai aktor terbaik di FFI pada tahun 1989.
ADVERTISEMENT
Ray juga pernah dinominasikan sebanyak tujuh kali di ajang yang sama, yakni melalui film 'Ponirah Terpidana' (FFI 1984), 'Secangkir Kopi Pahit' (FFI1985), 'Kerikil-Kerikil Tajam' (FFI 1985), 'Opera Jakarta' (FFI 1986), 'Tatkala Mimpi Berakhir' (FFI 1988), dan 'Jangan Bilang Siapa-Siapa' (FFI 1990). Ray pun sempat membangun sanggar teater dan membentuk konunitas teater, guna mengisi kekosongan saat terjadi gejolak industri film di Indonesia.
Kematangannya sebagai aktor terbukti saat ia dipercaya berperan di film 'The Raid' yang dirilis 2012 lalu. Film tersebut laris manis hingga ke pasar internasional. Setelah itu, ia juga bermain dalam beberapa film Indonesia lainnya, seperti film 'Comic 8: Casino Kings' pada tahun 2015. Ray pun pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) pada tahun 2006.
Ray Sahetapy (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ray Sahetapy (Foto: Munady)
Kehidupan pribadi Ray juga sempat dilanda masalah. Rumah tangga yang ia bangun selama 23 tahun, bersama aktris senior Dewi Yull, harus berakhir dengan perceraian. Pada tahun 2004 lalu, Ray menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti.
ADVERTISEMENT
Roy dan Ray memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Bagaimanapun nama mereka akan tetap dikenang sebagai aktor senior di Indonesia. Lantas siapakah aktor senior favorit kamu?