Sahabat: Bennington Berubah Sejak Chris Cornell Meninggal Dunia

22 Juli 2017 19:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chester Bennington dan Chris Cornell (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Chester Bennington dan Chris Cornell (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kematian Chester Bennington pada Kamis (20/7) membuat dunia musik berduka. Mirisnya, pria berusia 41 tahun itu mengambil nyawa sendiri dengan gantung diri. Tubuhnya ditemukan oleh seorang pekerja di rumahnya di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Kamis pagi.
ADVERTISEMENT
Yang mengejutkan, Bennington tewas di hari ulang tahun sahabatnya, Chris Cornell, vokalis Audioslave dan Soundgarden yang meninggal pada Mei lalu. Pada Kamis lalu, Cornell seharusnya berulang tahun yang ke-53.
Chris Cornell 'Soundgarden' (Foto: Instagram @chriscornellofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Chris Cornell 'Soundgarden' (Foto: Instagram @chriscornellofficial)
Bennington dan Cornell bersahabat baik. Di hari Cornell dimakamkan, yakni pada 25 Mei lalu, Bennington dan rekannya, Brad Delson, mendapat kehormatan untuk menyanyikan lagu berjudul 'Hallelujah' yang pernah dinyanyikan Leonard Cohen.
Beberapa hari sebelum pemakaman, Bennington menuliskan sebuah surat untuk Cornell yang diunggahnya ke akun Twitternya. Surat yang ditulisnya itu menjelaskan perasaan hancur Bennington mendengar kabar bahwa sahabatnya telah tiada.
Beberapa hari setelah pemakaman Cornell, dua anggota Linkin Park, Mike Shinoda dan Brad Delson, menceritakan kondisi Bennington setelah ditinggal pelantun 'Like A Stone' itu.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya, kami akan tampil di sebuah acara untuk mempromosikan single 'Heavy'. Tiba-tiba, kami dengar kabar tentang kepergian Chris Cornell. Kami sempat berdiskusi di ruang ganti sebelum tampil, sampai akhirnya kami memutuskan untuk tidak membawakan 'Heavy', melainkan 'One More Light' karena lagu itu bercerita tentang kehilangan seorang teman," terang Shinoda pada Radio.com dilansir Variety.
Mike Shinoda (Foto: Instagram @linkinpark)
zoom-in-whitePerbesar
Mike Shinoda (Foto: Instagram @linkinpark)
Shinoda melanjutkan, Bennington bisa dibilang gagal saat menyanyikan lagu tersebut dari awal hingga akhir.
"Ia tidak bisa menyanyikan lagu tersebut sampai selesai saat kami sedang sound check. Di tengah lagu, ia tersedak. Walaupun saat itu kami tampil untuk acara siaran langsung di televisi, ia sempat berhenti untuk beberapa saat dan melewatkan beberapa baris lirik. Dan dia tidak bisa menyelesaikan lagu itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 40 tahun itu mengatakan bahwa para penonton di studio menangis.
"Saya pikir itu katarsis dan saya rasa itu bagus," terangnya. "Lagu itu bercerita tentang saat di mana kamu berurusan dengan sesuatu yang begitu dalam seperti kehilangan teman, atau dalam kasus ini, seseorang yang kamu kagumi."
Beberapa saat setelah berita kematian Bennington merebak, sebuah sumber yang mengaku sahabat sang vokalis mengatakan bahwa Bennington berubah sejak Cornell meninggal. Dikutip Radar Online, kematian Cornell sangat mempengaruhi ayah 6 anak tersebut yang juga berjuang untuk melewati masalah kecanduannya terhadap alkohol.
Menurut laporan TMZ, Bennington dan anggota Linkin Park yang lain seharusnya menghadiri pemotretan di Hollywood pada Kamis pagi. Seorang anggota band yang diduga Joe Hahn, sang DJ, pergi menjemputnya. Namun, ia terkejut ketika melihat banyak polisi sudah berada di kediaman Bennington saat ia tiba.
ADVERTISEMENT
Chester Bennington 'Linkin Park' (Foto: Instagram @linkinpark)
zoom-in-whitePerbesar
Chester Bennington 'Linkin Park' (Foto: Instagram @linkinpark)
Chester diketahui sedang bertarung dengan depresi dan juga tekanan batin dari para 'haters'. Apalagi, kematian Cornell pada Mei lalu turut membuatnya sangat terpukul, di mana saat pemakamannya Chester bernyanyi untuk Cornell dan menulis sebuah surat untuknya.
Sang vokalis meninggal di usia 41 tahun dengan meninggalkan enam anak dari dua pernikahan. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi kapan proses autopsi dari jasad Chester akan diselesaikan dan kapan ia akan dimakamkan.
---------------------
Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi hotline bunuh diri yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat dihubungi di 500-454. Anda juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri (email: [email protected], telepon: 021 9696 9293)
ADVERTISEMENT