Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Memang sudah waktunya Tuhan memanggil. Kata-kata itu meluncur dari mulut Helen Sparingga, istri penyanyi keroncong Mus Mulyadi , ketika membicarakan mengenai kepergian sang suami.
ADVERTISEMENT
Mus Mulyadi, penyanyi keroncong yang terkenal dengan lagu-lagu hit seperti ‘Kota Solo dan ‘Jembatan Merah’, mengembuskan napas terakhir dalam usia 73 tahun. Sebelum meninggal, ia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah karena gula darahnya tinggi.
“Sudah mau pulang besok. Terus habis sarapan pagi jantungnya kena. Enggak ada firasat, justru tadinya mau pulang,” kata anak kedua Mus, Erick Renanda Haryadi, saat ditemui di rumah duka Dharmais, Jakarta Barat, Kamis (11/4).
Mus didampingi istri dan anak keduanya saat mengembuskan napas terakhir. Sementara, anak pertamanya, Irene Patricia, tidak bisa mendampingi karena ia berada di Australia.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum meninggal, Mus sempat berkomunikasi dengan Irene lewat video call. Dalam pembicaraan itu, Irene sempat menyemangati sang ayah.
“Anak saya perempuan video call. Dia bilang, ‘Pa, semangat.’ Tapi, sudah selesai. Setelah video call (Mus) meninggal, jadi menunggu saya dan video call anak saya yang perempuan,” tutur Helen.
Kesedihan terlihat jelas di mata Helen. Bahkan, ia sempat menitikan air mata. Kendati demikian, Helen berusaha ikhlas menerima ketetapan Tuhan pada dirinya dan keluarga.
“Saya percaya Mas Mul orangnya baik, ya. Sudah cukup 70 tahun dikasih bonus tiga tahun. Jadi, ya memang sudah waktunya Tuhan memanggil,” tutup Helen.
ADVERTISEMENT