Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Slamet Rahardjo: Aktor Muda Dirugikan Sistem yang Berkejar-kejaran
22 September 2018 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai aktor senior, Slamet menyoroti perkembangan regenerasi pemain film Indonesia. Dia menyebut bahwa aktor-aktor muda saat ini cukup dirugikan oleh sistem serba cepat yang berlaku di era sekarang.
"Mereka terlalu cepat dikasih naskah, belum mereka selesai menganalisa dan memberi sebuah target, sudah syuting. Akhirnya mereka dirugikan oleh sistem, sistem produksi yang berkejar-kejaran," kata Slamet Rahardjo yang dijumpai di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (21/9).
"Mereka enggak punya waktu merenung. Jangan salahkan mereka," lanjut aktor kelahiran Serang, 21 Januari 1949 ini.
Bintang film 'Sang Pencerah' tersebut kemudian sedikit melakukan kilas balik saat ia dituntut untuk berakting saat masih muda dulu. Ia diberikan cukup waktu untuk merenung, dan mendalami karakter yang akan dimainkannya dalam film.
ADVERTISEMENT
"Nah, zaman dulu karena kita pakai seluloid dan seluloid itu mahal, maka kita tidak akan syuting sebelum well done. Jadi memang benar-benar kita latihan atau apa,” terangnya.
Lebih lanjut, Slamet Rahardjo menyebutkan bahwa sinetron bisa merusak kualitas akting aktor dan aktris Indonesia. "Satu sama lain ngomongnya sama kamera, enggak ngomong sama lawan mainnya. Mau bilang akting itu?," ujarnya.
Slamet tak menampik jika industri sinetron mampu menjadi wadah untuk aktor dan aktris baru menunjukkan bakat mereka. Namun, ayah dua orang anak ini berharap para pendatang baru diberikan ruang lebih luas untuk bisa mengeksplor bakat mereka lebih dalam lagi.
"Saya rasa kita harus menghargai satu sama lain, jadi jangan sampai hanya menyalahkan orang lain karena kami enggak diberi waktu yang cukup," tutup Slamet Rahardjo .
ADVERTISEMENT