Soleh Solihun Dipaksa Hilangkan Logat Sunda di Film 'Lagi-Lagi Ateng'

Soleh Solihun. (Foto: Munady Widjaja)

Soleh Solihun menjadi salah satu pemeran dalam film 'Lagi-lagi Ateng'. Di film garapan Monty Tiwa ini, Soleh memainkan peran utama sebagai Iskak, sahabat Ateng.

Memainkan karakter Iskak menurut Soleh memberi tantangan tersendiri. Soleh yang kental dengan logat Sunda, harus menghilangkannya di film ini.

"Di film sebelumnya enggak pernah ada pakem dari director buat memerankan adegannya. Di sini saya dikasih pakem, itu tantangan terbesar nomor satu. Kalau tidak hilang (logatnya) minimal ditekan saja. Jangan sampai terlalu dominan," kata Soleh saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/1).

Soleh Solihun. (Foto: Munady Widjaja)

Tidak sampai di situ, Soleh Solihun juga diharuskan menembang dan bernyanyi. Soleh sendiri mengaku tidak pernah bisa bernyanyi alias selalu fals. Apalagi nembang yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dari bernyanyi.

"Almarhum Iskak beneran jago nembang, nari, dan nyanyi. Sementara saya banyak pr (pekerjaan rumah) harus ngilangin logat sunda, harus ada logat jawanya, harus gestur Iskak juga, mikirin nari, nembang," ungkapnya.

"Yang nembang tuh susah, kan ada dua kali di sini saya nembang. Nah yang kedua itu susah banget. Saya belum pernah sedeg-degan ini ketika syuting karena bukan penyanyi dan sinden jadi mikir," tambah pria berusia 39 tahun ini yang juga kesulitan melakukan gerak seperti wayang.

Jumpa Pers film Lagi-Lagi Ateng. (Foto: Munady Widjaja)

Meski menemui banyak kesulitan, Soleh berhasil melewatinya. Ia juga merasa kemampuan aktingnya jadi meningkat. Ke depannya Soleh jadi semakin tertarik memainkan peran yang membutuhkan kemampuan akting lebih.

"Jadi lebih pengen main film yang beneran akting. Di film ini lumayan butuh skill akting, dampaknya pengen dapet peran-peran yang butuh kemampuan akting bukan ngelucu. Karena susah," tutup Soleh Solihun.

Film 'Lagi-Lagi Ateng' bercerita tentang Ateng dan Agung, saudara kembar yang terpisah. Ateng tinggal bersama sang ayah, sedangkan Agung dengan sang ibu.

Tanpa disangka-sangka sebuah kejadian mempertemukan mereka. Film komedi dengan cerita keluarga ini bisa disaksikan mulai 10 Januari 2019.