Tak Hanya Buku, Dewi Lestari Juga Rilis 'Aroma Karsa' Versi Digital

15 Maret 2018 10:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dee Lestari (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dee Lestari (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dewi Lestari kembali menyapa para penggemarnya melalui karya ke-12 yang berjudul 'Aroma Karsa'. Namun penulis yang dikenal dengan karyanya seperti 'Perahu Kertas', seri 'Supernova', 'Rectoverso', 'Filosofi Kopi' dan masih banyak lagi ini tak hanya merilis 'Aroma Karsa' dalam bentuk buku, tapi ia juga mencoba meluncurkan novel tersebut secara digital.
ADVERTISEMENT
"Waktu ingin dibuat versi cerbung saya sempat terpikirkan menggunakan platform Wattpad. Saat saya cari yang pas, saya menemukan Bookslife, platform yang treatment-nya bukan gratisan tapi berbayar," kata Dewi ditemui di Le Seminyak, Cipete, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menurutnya tidak mudah untuk mengajak pembaca fisik (bentuk buku) untuk menjadi pembaca digital. Apalagi ada beberapa sensasi yang hanya bisa didapat dengan membaca bentuk fisik, seperti aroma kertas baru, selfie bersama buku, atau sekadar memegang buku baru.
Supaya pembaca tertarik membaca versi digital, Dewi harus membuat cerita baru yang benar-benar menarik.
"Saya menjadikan 'Aroma Karsa' kelinci percobaan untuk membangkitkan tradisi cerbung. Walaupun awalnya tidak mudah karena orang harus beradaptasi dengan teknologi dan inovasi baru, ketika sudah kena virus, demam yang saya rasakan berhasil juga. Saya memang bukan menawarkan product tapi pengalaman membaca," tutur ibu dua anak ini.
Dee Lestari (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dee Lestari (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Pengalaman membaca yang ditawarkan semakin lengkap dengan adanya fasilitas grup tertutup di Facebook. Dewi juga tergabung dalam grup tersebut, maka terjadilah dinamika yang seru antara penulis dan pembaca.
ADVERTISEMENT
"Setelah baca versi digital, mereka jadi ingin baca versi cetaknya. Di sini membuktikan kalau cetak dan digital tidak perlu berkompetisi. Kalau baca buku digital mereka bisa merasakan membaca cerbung yang menunggu-nunggu cerita lanjutannya, kalau baca buku biasa, sudah selesai ya sudah ditutup," bebernya.
Sebagai penulis, kebahagiaannya berasal dari hasil tulisan yang baik dan pembaca merasa senang. Penulis berusia 42 tahun ini pun tak memikirkan soal target penjualan.
Dee Lestari (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dee Lestari (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Namun, perempuan yang memiliki nama pena Dee Lestari ini boleh berbangga hati karena buku yang terjual dengan sistem pre-order sudah mencapai 10 ribu eksemplar.
"Sejauh ini bukunya sudah terjual 10.000 eksemplar dan ini rekor tanda tangan saya terbanyak dalam menandatangani 10.000 buku karena saya tidak mau ada tanda tangan palsu atau dicap. Saya maunya harus asli tanda tangan saya," jawabnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau versi digital sudah terjaring 2000 pembaca. Sebelum sampai ke toko buku, 'Aroma Karsa' sudah diterima dengan sangat baik," tambahnya.
'Aroma Karsa' versi digital telah diterbitkan terlebih dahulu dalam bentuk cerita digital bersambung. Sejak 18 Januari 2018 dan berakhir hari ini 15 Maret. Versi cetaknya dapat dibeli mulai tanggal 16 Maret mendatang, seharga Rp 125 ribu dengan tebal 700 halaman.