Teman Sebut Steve Emmanuel Kurang Nyaman Jadi Artis

10 Juni 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Steve Emmanuel (kiri) saat menjalani persidangan dengan agenda saksi di Pengadilan Negeti Jakarta Barat, Senin, (10/6). Foto: Ronny/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Artis Steve Emmanuel (kiri) saat menjalani persidangan dengan agenda saksi di Pengadilan Negeti Jakarta Barat, Senin, (10/6). Foto: Ronny/kumparan
ADVERTISEMENT
Sidang kasus dugaan kepemilikan narkotika jenis kokain Steve Emmanuel kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (10/6). Dalam persidangan hari ini, ada 2 orang saksi dari pihak Steve yang diperiksa oleh majelis hakim.
ADVERTISEMENT
Saksi pertama yakni Gledwin Lukman. Ia adalah teman Steve yang dikenal dalam sebuah kelas pengembangan kepribadian.
Dalam kesaksiannya, Lukman mengatakan Steve Emmanuel merupakan orang yang memendam banyak permasalahan di dalam dirinya.
"Dalam obrolan curhat kita adalah salah satunya (penyesalan Steve) tidak menyelesaikan pendidikan formal, dan dia terperangkap dalam karier perfilmannya dan sinetron. Dia merasa terperangkap di sana dan selalu kurang. Dia juga enggak terlalu nyaman jadi public figure yang selalu disorot media," ungkapnya.
Gledwin Lukman (baju biru), Saksi sidang Steve Emmanuel di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, (10/6). Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Lukman juga menceritakan detik-detik saat ayah dari Darren Starling itu pulang dari Belanda pada 11 September 2018. Lukman kala itu diminta tolong untuk menjemput Steve di Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya jemput Steve di airport jam 07.10 WIB. Dia bangunin saya pukul 07.00 WIB, (Lukman berangkat jemput) pakai mobil Innova hitam. Itu harinya tanggal merah, kondisi jalanan dari rumah saya ke tol, ke bandara sangat lancar," katanya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut membantah kesaksian dari pihak Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, yang menyebut Steve Emmanuel pulang ke rumah menggunakan taksi.
Selain itu, Lukman juga menyaksikan saat kakak Kerenina Sunny Halim itu membuka isi koper yang dibawa dari Belanda.
"Isinya baju-baju, oleh-oleh berupa cokelat. Kalau yang lain saya tidak lihat, yang pasti yang saya lihat itu. Tidak (ada kokain)," tutup Lukman.